Tidak jarang kita dihadapkan pada perbedaan dalam berhubungan dengan orang lain, termasuk dengan keluarga dekat dan pasangan hidup. Perbedaan dapat muncul dalam berbagai aspek, mulai dari perbedaan pendapat, pola pikir, sudut pandang, hingga hal-hal sepele seperti selera makan yang berbeda.
Beberapa orang mungkin merasa perbedaan-perbedaan tersebut sangat mengesalkan, rumit, dan mengganggu ketenteraman hati. Di sisi lain, ada pula yang menganggap perbedaan-perbedaan sebagai dinamika alami kehidupan yang bisa dijalani dengan nyaman dan tenang.
Lantas, bagaimana kita sebagai umat Tao memandang perbedaan-perbedaan dalam kehidupan tersebut?
Menurut teori Yin Yang, perbedaan pasti ada dan adanya perbedaan tersebut membuat kita dapat saling melengkapi. Sebagai contoh, dalam hubungan suami-istri, ketika satu pihak bersifat temperamental, sementara yang lain lebih penyabar, perbedaan ini dapat saling melengkapi dan menciptakan keseimbangan yang baik. Seiring waktu, mereka dapat belajar satu sama lain dan mengambil hikmah yang positif dari karakteristik masing-masing.
Sama halnya dalam sebuah organisasi atau kelompok, terdapat beragam perbedaan pendapat mengenai suatu masalah atau program. Perbedaan dalam pendapat, opini, usulan, dan pemikiran ini dapat dirundingkan bersama, dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang, sehingga dapat dihasilkan keputusan yang tepat dan objektif. Setiap individu harus dapat menerima dan menjalankan keputusan tersebut dengan besar hati dan toleransi demi kepentingan bersama.
Sudah sewajarnya dalam sebuah hubungan, hampir setiap orang memiliki kepentingan sendiri. Meskipun demikian, ada juga yang tulus sepenuhnya, hanya memikirkan kebaikan bersama atau orang lain, dan sahabat seperti ini patut kita hargai karena jumlahnya sangat sedikit.
Tidak masalah kalau seseorang mempunyai kepentingan pribadi, yang terpenting adalah apakah kita bisa toleransi dan menerima bahwa dia membawa kepentingan tersebut dalam berhubungan dengan kita. Alih-alih mengharapkan teman yang ideal dan sependapat dengan kita, lebih baik kita menerima perbedaan ini dan membuatnya berdampak positif pada diri kita. Pasanglah batasan antara perbedaan yang dapat memberikan dampak positif dan negatif. Manfaatkan sisi positif dari perbedaan di sekitar kita untuk menyempurnakan kehidupan kita, sementara tinggalkan perbedaan yang bersifat negatif atau toksik. Inti dari semua pertimbangan, pemikiran, dan pandangan kita terhadap perbedaan di sekitar kita bergantung pada wu atau daya nalar pribadi kita masing-masing. Semoga bermanfaat.