Di dalam buku sejarah Wu Yue Chun Qiu yang ditulis oleh Zhao Yue pada periode Musim Semi dan Musim Gugur terdapat kata-kata, “夏亡以妹喜,殷亡以妲己,周亡以褒姒” (Xià wáng yǐ mèi xǐ, yīn wáng yǐ dájǐ, zhōu wáng yǐ bāo sì). Jika diartikan secara harfiah menjadi, “(Dinasti) Xia hancur karena Mei Xi (Mo Xi), (Dinasti Shang) Yin hancur karena Da Ji, dan (Dinasti) Zhou hancur karena Bao Si.”
Mo Xi adalah seorang wanita cantik jelita yang lahir pada masa Dinasti Xia. Pada masa itu, Dinasti Xia dipimpin oleh seorang raja tiran bernama Jie. Ia sering kali semena-mena menyiksa rakyat serta menjajah para petani dan pedagang dengan meminta upeti yang berlebihan. Pada suatu waktu, Raja Jie menyerang kampung halaman Mo Xi dan setelah melihat kecantikannya, ia pun membawa Mo Xi ke istana. Mo Xi dijadikan selir oleh Raja Jie. Dalam upaya untuk menyenangkan hati sang selir yang hobi minum anggur, Raja Jie memerintahkan prajuritnya untuk membangun danau buatan yang kemudian diisi dengan anggur. Para pejabat dan prajurit lantas diperintahkan oleh Raja Jie untuk berpesta minum anggur siang dan malam. Kekacauan pun terjadi di istana. Banyak pejabat dan prajurit yang mabuk akhirnya jatuh ke dalam danau dan tenggelam. Melihat kekacauan ini, Tang, seorang jenderal besar, memutuskan untuk memberontak dan menumpas tirani Raja Jie. Ia berhasil menjatuhkan Raja Jie dan membentuk dinasti baru, Dinasti Shang.
Mendekati akhir masanya, Dinasti Shang dipimpin oleh seorang raja bengis yang bernama Zhou. Ia tidak pernah mempedulikan rakyat dan negaranya. Ia sangat menyukai kekerasan sehingga ia sering menyiksa para kriminal dan pemberontak di kerajaannya. Raja Zhou mempunyai selir kesayangan yang cantik jelita bernama Da Ji. Karena Da Ji, Raja Zhou yang awalnya bijaksana berubah menjadi raja yang tiran dan haus akan kekerasan. Da Ji sering kali hadir dalam upacara eksekusi para kriminal kerajaan dan selalu menyukai pertumpahan darah tersebut seperti Raja Zhou. Karena semakin banyak rakyat yang menderita, Raja Wu kemudian mengumpulkan pasukan dan melancarkan pemberontakan. Pada akhirnya, Raja Wu bersama penasihatnya, Jiang Zi Ya, berhasil menghancurkan Dinasti Shang dan membentuk dinasti baru bernama Zhou.
Pada pertengahan masa Dinasti Zhou, Raja You yang gila perempuan hendak mengangkat seorang wanita cantik jelita bernama Bao Si menjadi selir kerajaan. Raja You sangat ingin menyenangkan hati Bao Si dengan segala cara. Hadiah demi hadiah diberikan dan pesta demi pesta dijalankan, tetapi Bao Si hanya diam termenung dan tidak pernah tersenyum. Pada suatu hari, raja menyalakan sinyal asap tanda bahaya di istana. Dalam sekejap, para jenderal beserta ribuan prajurit datang tergopoh-gopoh ke dalam istana. Melihat hal ini, Bao Si tersenyum dan tertawa terbahak-bahak. Sejak saat itu, raja sering kali menyalakan sinyal tanda bahaya untuk menyenangkan hati Bao Si. Namun tidak berapa lama, suku Barbar di utara menyerang dengan kekuatan penuh ke istana. Sinyal tanda bahaya yang dinyalakan menjadi tidak berguna karena banyak jenderal yang menganggap bahwa sinyal itu lelucon belaka. Akhirnya Raja You pun terbunuh dan istana berhasil dikuasai oleh suku Barbar. Tiongkok pun terpecah-belah dan memasuki periode Musim Semi dan Musim Gugur.
Berdasarkan ketiga kisah di atas, benarkah kesalahan atas jatuhnya Dinasti Xia, Shang, dan Zhou secara berturut-turut ada pada ketiga wanita cantik jelita tersebut? Mo Xi, Da Ji, dan Bao Si sering kali digambarkan sebagai wanita yang keji dan egois. Namun, tidak dapat disangkal bahwa menjelang akhir dari ketiga dinasti tersebut, Raja Jie, Zhou, dan You adalah para pemimpin yang rendah akhlak dan moralnya. Oleh sebab itu, menjadi perdebatan yang menarik apakah betul jatuhnya ketiga dinasti tersebut diakibatkan oleh ketiga jelita seperti yang dituliskan oleh Zhao Yue di dalam bukunya.