Egois adalah sifat atau perilaku seseorang yang mementingkan diri sendiri tanpa mempertimbangkan perasaan, kebutuhan, atau kepentingan orang lain. Orang yang egois cenderung fokus pada kepentingannya sendiri tanpa memikirkan dampaknya terhadap orang di sekitarnya.
Bagi kita yang xiu Dao, tentu saja memahami bahwa egois adalah hal yang harus dikikis. Kadar egois seseorang berbanding terbalik dengan tingkatan wu (kesadaran) yang dimilikinya. Secara sederhana, egois berasal dari kata “ego,” yang dalam bahasa Latin berarti “diri.” Egois merujuk pada seseorang yang terlalu fokus pada dirinya sendiri atau memiliki kepedulian yang minim terhadap orang lain.
Sifat egois dapat muncul dalam berbagai bentuk, antara lain:
- Egois dalam hal materi: hanya mementingkan keuntungan atau kepemilikan pribadi tanpa berbagi atau peduli terhadap orang lain.
- Egois emosional: mengabaikan perasaan orang lain dan hanya memikirkan kebutuhan emosional pribadi.
- Egois dalam hubungan sosial: tidak mempertimbangkan kenyamanan atau kepentingan orang lain dalam sebuah interaksi atau keputusan.
Berikut ini beberapa cara mengikis egois.
- Latih empati
Cobalah untuk lebih memahami perasaan dan sudut pandang orang lain. Melatih empati dapat membuat seseorang lebih peduli serta mempertimbangkan kebutuhan orang di sekitarnya.
- Mulai berbagi
Belajar untuk berbagi, baik dalam bentuk materi maupun waktu, dapat mengurangi kecenderungan egois. Hal ini bisa dimulai dengan hal-hal kecil, seperti membantu teman yang membutuhkan.
- Tingkatkan komunikasi
Sering kali egois muncul akibat ketidakpahaman atau kesalahpahaman. Dengan berkomunikasi secara terbuka, seseorang bisa lebih mudah memahami perasaan dan kebutuhan orang lain.
- Terima kritik dan saran
Belajar menerima kritik dapat membantu seseorang menyadari sisi egoisnya. Saran dan masukan dari orang lain bisa menjadi panduan untuk memperbaiki sikap.
- Pahami dampaknya
Menyadari bahwa sikap egois berdampak buruk pada hubungan dan kebahagiaan pribadi bisa menjadi motivasi untuk berubah.
Kapan egois bisa diterima?
Menariknya, ada saat-saat di mana sedikit egois mungkin diperlukan, misalnya saat menjaga kesehatan mental atau menghindari orang-orang yang merugikan diri sendiri. Dalam beberapa situasi, mementingkan diri sendiri justru bisa membantu seseorang menjaga keseimbangan hidupnya. Namun, penting untuk tetap memahami batasannya agar tidak merugikan orang lain.Dengan mengikis egois, harmoni akan muncul dengan sendirinya. Semakin tinggi wu yang dimiliki seseorang, semakin rendah kadar egoisnya. Matahari tidak bersinar untuk dirinya sendiri, pohon pun tidak memakan buahnya sendiri. Hidup bukanlah untuk diri sendiri saja, melainkan juga untuk orang lain karena itulah aturan alam.