Setiap dari kita tentu pernah mengalami kondisi yang mana kita melakukan apa pun selalu berjalan dengan lancar dan berhasil. Namun, ada kalanya kita juga mengalami kondisi yang mana segalanya terasa sulit dan tidak berjalan lancar sesuai dengan apa yang kita harapkan. Mengapa bisa demikian?
Beberapa faktor yang mengakibatkan hal tersebut terjadi di antaranya sebagai berikut.
- Faktor internal, yaitu hal-hal yang berasal dari dalam diri kita sendiri, meliputi persiapan dan kesiapan kita dalam hal yang sedang kita jalani.
- Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang berada di luar diri kita, seperti waktu/kesempatan, situasi/kondisi, lingkungan, dll.
- Faktor lain di luar kendali manusia (faktor x), seperti faktor hoki/keberuntungan dan bantuan Dewa-dewi.
Saat kita sedang mengalami kesulitan, kita terkadang menyalahkan Dewa-dewi karena tidak membantu kita, padahal jelas tidak demikian. Sebagian besar kesulitan terjadi karena faktor internal yang berasal dari dalam diri kita sendiri, sebagai akibat dari persiapan dan kesiapan kita yang kurang maksimal.
Jika kita telah mengupayakan persiapan dan kesiapan dengan semaksimal mungkin, tetapi belum juga berhasil, maka hal ini mungkin disebabkan oleh faktor eksternal yang kurang mendukung pada saat itu. Andaikan menurut analisa kita, faktor internal dan eksternal sudah pasti baik, maka faktor x juga memiliki peranan dalam mendukung tingkat keberhasilan. Jika faktor x tidak mendukung, walaupun kita sudah berusaha dengan maksimal, maka hasil akhirnya tidak akan sesuai dengan apa yang kita harapkan. Lantas, bagaimana upaya kita untuk memaksimalkan faktor x?
Dewa-Dewi selalu merespon dengan cepat apa pun yang kita pikirkan/harapkan/butuhkan. Sembahyanglah dengan hio di atas kepala, rajinlah beramal tanpa mengharapkan pamrih (balas jasa), serta belajarlah untuk selalu memiliki hati yang baik dan berbudi luhur, maka Dewa-dewi akan menyayangi kita.
Salah satu kalimat dari Kitab Suci Dewa Er Lang Shen berbunyi, “Matahari dan rembulan ada penuh & sabitnya. Nasib manusia ada pasang surut juga. Meskipun ini adalah takdir, tetapi yang berbudi, yang baik hati, yang belajar TAO, yang mengerti TAO, ketika nasib malang, sialnya dikurangi setengah. Ketika nasib jaya, rezeki ditambah empat sampai lima bagian.”
Dalam agama Tao ada upacara atau ritual yang dilaksanakan setiap tahun untuk membantu kita mengubah nasib dari yang kurang baik menjadi baik atau dari yang sudah baik menjadi lebih baik lagi. Upacara tersebut adalah Upacara Po Un (Bao Yun Yi Shi). Dalam upacara ini anggota keluarga dan tempat usaha yang telah kita daftarkan, didoakan dan dimohonkan kepada Dewa-dewi, terutama dewa thay sui yang bertugas pada tahun tersebut supaya dilindungi dan dijauhkan dari segala rintangan; diberikan harapan, peluang, dan kesempatan yang terbuka lebar dan luas; segala keinginan dan harapan terkabul, berjalan lancar, dan sukses; serta kesehatan, kebahagiaan, dan berkah berlimpah selalu menyertai. Shio yang ciong pada tahun 2022 adalah shio babi, monyet, ular, dan macan. Selain keempat shio tersebut, shio lain boleh ikut mendaftar.
Jenderal He E adalah Dewa Thay Sui yang bertugas pada tahun 2022. Semasa hidupnya, Beliau dikenal sebagai orang yang pintar, mantap, banyak akal, pengertiannya tinggi, memiliki hati yang baik, serta suka menolong orang susah. Beliau mendapatkan kepercayaan dari Yuan Shi Zu dan diangkat menjadi kepala tentara. Setelah meninggal, Jenderal He E dianugerahi anumerta ‘Datuk Menjayakan Negara’. Kehebatan Jendral He E inilah yang menjadikan-Nya sebagai salah satu dewa thay sui.
Semoga dengan persiapan dan kesiapan yang sudah kita usahakan dengan semaksimal mungkin, ditambah dengan adanya kesempatan dari faktor eksternal serta faktor x (bantuan Dewa-dewi) sebagai booster yang mendukung kita meskipun dalam kondisi yang sedemikian sulit, kita tetap dapat melaluinya dengan baik. Selalu ada saja jalan yang dapat membantu kita untuk keluar dari segala kesulitan tersebut. Xie Shen en. Thay Shang bao you.