Kata “karma” memang tidak asing terdengar. Karma merupakan filosofi timur yang menekankan bahwa tindakan individu menentukan konsekuensi masa depan individu, atau apa yang kita berikan dalam hidup, akan kita dapatkan sebagai balasannya.
Lalu, apa korelasi karma dengan apa yang akan kita bahas dalam artikel “Saldo Kebaikan” ini? Karma baik ibarat saldo yang dapat berkurang saat kita pakai dan jika kita rajin menabung kebaikan, maka saldo akan terisi terus. Oleh karena itu, kita harus terus berbuat kebaikan, memupuk kebaikan, dan merevisi diri ke arah yang lebih baik setiap saat. Dengan terus membuat karma baik dalam kehidupan, kita memperoleh dua hal, yaitu mendapatkan hidup yang baik serta menjauhkan kita dari kehidupan yang buruk.
Pernahkah kita melihat orang yang dahulu sukses dan memiliki kehidupan impian, kini hidupnya tak lagi gemerlap? Begitu juga ada yang dahulu dihina dan bukan siapa-siapa, malah menjelma menjadi sosok yang sukses dan mengagumkan. Masa indah kehidupan adalah buah dari karma baik yang kita tanam sendiri dan bukan orang lain.
Karma baik haruslah dirawat dengan dua cara. Pertama, sadari bahwa hukum tersebut adalah hukum yang berlaku universal dan tidak pandang bulu. Kedua, menggembleng diri agar dapat membiasakan diri kita senantiasa memupuk kebaikan dalam kehidupan.
Karma baik ibarat saldo kebaikan yang mana setiap kita menikmati kebahagiaan, keberhasilan, dan lancarnya kehidupan artinya saldo karma baik kita berkurang. Maka dari itu, kita harus berbuat baik lagi. “Sadar” dan “kebiasaan” adalah kunci kita untuk dapat meraih kehidupan yang semakin baik dari waktu ke waktu. Bekerja dengan rajin; berusaha dengan cara yang baik dan benar; berdana/beramal; serta membantu orang dengan tenaga, waktu, dan pikiran termasuk cara memelihara karma baik. Karma baik juga melindungi kita dari musibah karena hidup tak selalu berjalan sesuai keinginan. Sebaik-baiknya kita berusaha, pasti kita pernah melakukan keteledoran atau kekeliruan, dan itu dapat menjadi karma buruk yang bisa berbuah sewaktu-waktu.
Tabungan karma baik tak bisa menghapus kesulitan/musibah, tetapi bisa mengurangi akibat buruknya. Ibarat selembar jaket tebal di tengah musim salju yang dingin, jaket tersebut bisa membantu kita agar tidak kedinginan di tengah salju, tetapi tidak membuat salju tidak terasa dingin, bukan?Saldo kebaikan harus terus dipupuk karena kita tak bisa menggantungkan hidup pada orang lain. Hidup tergantung dari karma yang kita ukir sendiri, sama seperti xiu Dao yang bersifat pribadi dan tidak bisa diwakilkan. Teruslah berbuat kebaikan dan merevisi menjadi lebih baik. Apa yang kita tanam itu yang akan kita tuai. Biji anggur tidak akan mungkin tumbuh menjadi pohon apel.