Wu Ji Wu Ren, Mengapa Sulit Melakukannya?

Dalam Ajaran Dao, kita diajarkan untuk selalu memiliki sebuah kesadaran (Wu; 悟). Hal ini berarti kita harus mengerti mana yang benar dan mana yang salah tanpa anjuran atau larangan sekalipun. Manusia yang mempunyai kesadaran yang tinggi akan selalu merevisi dirinya menjadi lebih baik dan bertindak sesuai kaidah ajaran Dao.

Selain itu, kita juga dianjurkan untuk bisa Wu Ji Wu Ren (悟己悟人), yang berarti “Sadarkan diri terlebih dahulu, baru sadarkan orang lain”. Namun seperti yang dapat kita amati, hal ini sangat sulit dilakukan oleh semua orang. Jangankan menyadarkan orang lain, bahkan kekurangan diri sendiri pun mungkin sulit untuk diperbaiki. Apa yang dapat menyebabkan manusia sulit untuk menjalankan Wu Ji Wu Ren?

Sifat alami manusia adalah merasa superior atau lebih tinggi daripada orang lain. Karena sifat inilah seorang manusia menjadi sulit untuk bisa mengakui kekurangan diri sendiri. Namun sebaliknya, akan sangat mudah untuk menemukan dan menghakimi orang-orang yang ada di sekitarnya. Maka tidak heran bila manusia cenderung melihat hal positif dari diri sendiri dan hal negatif pada diri orang lain.

Kita sering menemukan beberapa orang yang senang membanggakan dirinya sendiri dan mengkritik kekurangan orang lain bukan? Memang hal ini lebih mudah dilakukan. Mengubah diri sendiri adalah hal yang sulit untuk dilakukan. Banyak orang yang pada akhirnya hanya berfokus pada kesalahan orang lain. Dengan melakukan hal itu, muncul sebuah kepuasan pada dirinya karena merasa ia lebih baik dan lebih benar daripada orang lain. Manusia seperti ini hanya berfokus pada menyadarkan orang lain, karena merasa dirinya sendiri sudah cukup sadar dan mengerti.

Karena itulah ketika belajar Dao, kita akan selalu mendengar anjuran untuk selalu merevisi diri (Xiu Xin Yang Xing). Hal ini adalah kunci yang paling penting dalam kemajuan Xiu Dao seseorang.

Dalam Wu Ji Wu Ren pun, yang paling penting adalah menyadarkan diri terlebih dahulu. Kita harus secara rendah hati mengakui dan mengubah sifat kita yang masih buruk. Fokuslah terlebih dahulu dalam merevisi diri sendiri. Apabila kita telah berhasil merevisi diri, maka perubahan pada diri kita juga akan terlihat oleh orang-orang di sekitar. Hal ini lah yang dapat menjadi energi positif bagi orang lain untuk merevisi dirinya juga. Selama kita melakukan perubahan nyata pada diri sendiri, maka apa yang akan kita nasehati pada orang lain juga akan lebih mudah dipercaya. Memberi panutan melalui perubahan dalam diri sendiri adalah cara yang paling ampuh untuk menyadarkan orang lain.