Hiruk pikuk kehidupan sehari-hari membuat batin manusia tidak pernah merasa tenang. Berbagai masalah dan keinginan berbaur menjadi satu, datang silih berganti, dan tak henti-hentinya. Satu urusan belum selesai, muncul urusan berikutnya; satu masalah belum tuntas, muncul masalah berikutnya; satu keinginan belum terlaksana, muncul keinginan berikutnya; dan seterusnya.
Batin atau pikiran manusia modern tidak pernah mengendap, hening, dan tenang, melainkan selalu bergoncang, bergemuruh, atau bergejolak. Setiap saat batin manusia bergulat dengan keinginan, ambisi, atau nafsu untuk memiliki berbagai bentuk materi. Anehnya, semakin banyak keinginan dan ambisi untuk memiliki materi, semakin jauh dari rasa tenang dan damai. Orang yang sudah memiliki banyak materi sering kali batinnya terasa hampa. Orang yang belum berkecukupan materi, juga batinnya merasa gundah dan kacau. Meskipun keduanya mempunyai latar belakang yang berbeda, tetapi sama-sama mengalami ketidakseimbangan batin.
Ketidakseimbangan batin menjadi tren penyakit manusia modern. Jika tidak segera diobati, dapat menimbulkan banyak akibat buruk, baik bagi diri sendiri maupun keluarga dan masyarakat. Manusia yang mengalami ketidakseimbangan batin dalam jangka waktu lama dapat merusak mental dan fisiknya. Selain itu, ketidakmampuan mengontrol diri sendiri menyebabkan tindakan-tindakannya terhadap keluarga dan orang lain bisa menjadi ekstrem serta mengakibatkan ketidakharmonisan dalam keluarga dan masyarakat.
Agama Tao menganggap bahwa penyebab utama ketidakseimbangan batin manusia adalah pandangan hidup yang keliru terhadap untung rugi dan ketidakmampuan mengelola atau mengendalikan keinginan. Oleh karena itu, agama Tao menyarankan supaya manusia berusaha menjaga kejernihan pikiran dan batinnya serta mampu mengurangi ambisi yang berlebihan.
Agama Tao beranggapan, “Segala sesuatu munculnya dari pikirin atau batin; pikiran bergerak, maka muncul keinginan; pikiran tenang, maka keinginan pudar. Timbul pikiran (keinginan) itu adalah penyakit, tidak diteruskan itu obat.” Pengendalian pikirin atau batin menjadi perhatian penting bagi kaum siu Tao.
Salah satu ajaran agama Tao, yaitu qīng xīn guǎ yù (清心寡欲) mengajarkan manusia untuk menghentikan pikiran-pikiran yang liar menuju pikiran-pikiran positif, membuang tabiat-tabiat yang buruk menuju perilaku-perilaku baik, mengikis karakter yang negatif menuju karakter yang membangun, dan membuang kebiasaan yang merugikan kesehatan diri menuju pola hidup sehat.
Melalui proses latihan-latihan dalam agama Tao, baik shen gong (gerak badan secara kedewaan), qi gong (olah nafas), maupun jing zuo gong (meditasi Tao), semuanya membawa kita menuju kondisi batin dan fisik yang relaks, tenang, dan harmonis untuk mencapai hidup yang sehat, bahagia, dan panjang umur.
Latihan shen gong (gerak badan secara kedewaan) membuat saraf dan otot tubuh menjadi lebih lentur sehingga tubuh merasa lebih bugar dan relaks. Latihan qi gong membuat ritme pernapasan menjadi lebih lembut dan panjang sehingga tubuh menjadi lebih rileks dan penuh vitalitas. Latihan jing zuo gong membuat pikiran menjadi lebih tenang dan hening sehingga tubuh mencapai tahap istirahat yang sempurna. Ajaran agama Tao ini sangat bermanfaat bagi masyarakat modern yang rentan stres dan depresi. Jika setiap individu dalam masyarakat modern mengerti dan mau menjalankan ajaran qīng xīn guǎ yù (清心寡欲), maka akan tercipta keluarga dan masyarakat yang lebih sehat dan harmonis.