Di sebuah kota kecil, hiduplah seorang pemuda bernama Liang. Ia dikenal sebagai pekerja keras yang tidak mudah mengeluh. Sejak ayahnya meninggal saat ia masih remaja, Liang menjadi tulang punggung keluarga. Ia bekerja sebagai montir kecil di sebuah bengkel tua demi membiayai pengobatan ibunya yang sering sakit dan pendidikan adik perempuannya yang masih bersekolah.
Namun, pada suatu hari, bengkelnya terbakar karena korsleting listrik. Seluruh peralatan kerjanya habis dilalap api. Dalam sekejap, semua yang telah ia bangun selama bertahun-tahun lenyap begitu saja. Malam itu, Liang duduk di dekat puing-puing bengkelnya, menatap langit gelap tanpa bintang. Ia menangis diam-diam. Untuk pertama kalinya dalam hidup, ia merasa benar-benar kehilangan arah. Ia sempat berpikir, “Mungkin hidupku memang ditakdirkan gagal.”
Keesokan harinya, seorang pria tua datang menghampirinya. Pria itu adalah pelanggan tetapnya, seorang pensiunan guru bernama Kakek Zhang. Dengan suara lembut, Kakek Zhang berkata, “Nak, ada pepatah Tiongkok kuno yang mengatakan天无绝人之路 (tiān wú jué rén zhī lù), yang berarti langit takkan memutus jalan bagi manusia. Mungkin ini bukan akhir, tetapi awal lain yang belum kamu lihat.”
Liang menunduk. Ia belum sepenuhnya percaya, tetapi kata-kata itu tertanam dalam pikirannya.
Beberapa hari kemudian, tanpa modal, Liang mulai membantu memperbaiki sepeda dan motor milik tetangga di garasi rumahnya. Ia memang tak lagi memiliki peralatan canggih, tetapi tangannya masih terampil dan senyumnya tetap tulus. Dari sana, perlahan-lahan orang-orang mulai datang kembali kepadanya. Tak lama kemudian, seseorang memberinya donasi berupa alat bengkel bekas pakai, sementara yang lain membantu membuatkan papan nama.
Setahun berlalu. Liang tidak hanya berhasil membangun bengkel kecil yang baru, tetapi juga membuka kursus keterampilan gratis bagi anak-anak muda putus sekolah.
Ketika ditanya bagaimana ia bisa bangkit, ia hanya tersenyum dan berkata, “Karena saya percaya, selama kita tidak menyerah, selalu ada jalan. Langit memang tak pernah menutup semua pintu.”
Dalam hidup, kita mungkin akan jatuh, bahkan hancur. Namun, jangan pernah mengira bahwa semuanya sudah berakhir. Terkadang, jalan yang tampak buntu hanyalah awal dari belokan menuju kehidupan yang lebih baik. Ingatlah 天无绝人之路 – langit tidak akan pernah memutus jalan bagi mereka yang terus berjalan.
