Pernahkah kita memperhatikan bagaimana orang-orang menikmati sebuah karya seni dalam sebuah pameran atau museum? Di hadapan sebuah lukisan abstrak yang besar, seorang pecinta seni dapat terdiam menatapnya dalam waktu yang cukup lama. Ia sedang berusaha mencari nilai estetik dan keindahan yang terkandung dari karya seni tersebut. Semakin “aneh” dan unik dari sebuah karya seni, maka semakin tinggi dan berharga nilainya.
Namun bagi orang awam yang tidak menyukai seni, lukisan abstrak terlihat tidak berarti atau bahkan buruk rupa di matanya. Hal ini menunjukkan bahwa keindahan itu relatif. Sebuah seni bisa dinilai indah atau tidaknya tergantung dari bagaimana seseorang menghargainya.
Kehidupan juga merupakan sebuah seni. Setiap hari tidaklah sama, seperti setiap goresan atau ukiran dalam sebuah karya seni. Walaupun banyak goresan yang mungkin tidak sempurna, namun ia tetap membentuk sebuah lukisan yang indah pada akhirnya.
Kehidupan dan sebuah karya seni sama-sama bersifat fleksibel dan dinamis. Ia tidak kaku dan terdiam dalam satu titik. Oleh karena itu kita tidak seharusnya melihat kehidupan sebagai sebuah peristiwa yang mutlak.
Seperti halnya sebuah karya seni, kejadian dalam kehidupan terkadang naik dan turun, terkadang lurus dan berkelok, hingga membentuk sebuah bentuk yang indah dipandang mata. Demikian pula dalam kehidupan, baik tidak selamanya baik, begitu juga dengan kejadian yang buruk. Namun kejadian baik dan buruk akan silih berganti yang pada akhirnya akan membentuk sebuah karya seni yaitu kehidupan kita sendiri.
Untuk menemukan keindahan dalam hidup, maka perlakukan kehidupan seperti sebuah karya seni yang berharga. Walaupun berbentuk abstrak dan memiliki banyak goresan yang cacat, namun cobalah untuk mencari keindahan dari setiap kejadian-kejadian yang tidak sempurna. Seperti sedang menikmati lukisan abstrak, kehidupan juga tidak selalu berjalan mulus. Kitalah yang harus berusaha mencari makna dan keindahan dari setiap peristiwa yang terjadi. Dengan begitu, kita bisa menghargai dan menerima kehidupan dengan hati yang tenang, menerima segala keindahan dan “keburukan” yang terkandung di dalamnya.
Pernahkah kita menemui seseorang yang selalu melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati? Misalkan seorang koki, seorang musisi, atau bahkan seorang pembersih lingkungan yang sudah melakukan pekerjaannya selama puluhan tahun.
Mengapa mereka dapat melakukan pekerjaan yang berulang-ulang dengan hati yang senang dan bersungguh-sungguh? Hal ini dikarenakan mereka sudah menemukan keindahan dalam pekerjaannya. Pekerjaan ini sudah tidak lagi dianggap sebagai sebuah tugas atau beban, melainkan sebuah karya seni yang indah.
Mereka menikmati setiap proses dalam pekerjaannya dan berusaha untuk selalu memperdalam teknik yang mereka kuasai. Jadi, pesan untuk kita semua adalah, “Pandanglah dan jalanilah kehidupan seperti sebuah seni”. Perlakukan setiap kegiatan dan pekerjaan seperti sebuah benda seni mahal yang butuh perawatan ekstra, maka kita akan menemukan bahkan lebih menghargai nilai keindahan dalam setiap lika-liku kehidupan kita.