Hidupku adalah Tanggung Jawabku

Hai, Sahabat Tao, kita hidup di dunia ini pasti banyak sekali hal yang kita inginkan, bukan? Memang benar bahwa sebagai manusia kita pasti menginginkan banyak hal.  Contohnya ingin memiliki pacar bagi yang single, ingin mempunyai pekerjaan yang baik, ingin memiliki mobil yang bagus, ingin mempunyai banyak uang, bahkan ingin memiliki jet pribadi. Sebenarnya itu sah-sah saja.

Namun, pernahkah Sahabat Tao menyalahkan keadaan sekitar karena belum mendapatkan keinginan tersebut? Misalnya, menyalahkan perusahaan tempat kita bekerja karena memberi gaji tidak sesuai, menyalahkan orang tua kita karena terlahir di keluarga yang biasa-biasa saja sehingga tidak memiliki mobil bagus, menyalahkan teman kita yang memiliki barang-barang bermerek karena kita jadi ingin membelinya, bahkan menyalahkan Shen karena tidak mengabulkan keinginan yang selalu kita utarakan kepada-Nya.

Apakah Sahabat Tao pernah berpikir dari sisi sebaliknya? Oh, ternyata saya belum memiliki pacar karena standar saya terlalu tinggi, padahal saya tidak terlalu tampan atau cantik. Contoh lainnya seperti saya masih kurang pintar dalam hal penjualan, makanya perusahaan tidak memberikan bonus yang besar, bisa jadi saya belum berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan uang sehingga uang yang saya peroleh belum banyak.

Ketika kita berpikir dari sisi sebaliknya, kita mulai menyadari bahwa sebenarnya kehidupan kita ‘begini-begini saja’ itu karena kita sendiri. Bukan karena orang tua kita, bukan karena orang lain, dan bukan karena keadaan. Mengapa? Karena hal-hal yang ada di luar diri kita tidak dapat kita kendalikan.  Kabar baiknya, ada yang bisa kita kendalikan, yaitu diri kita sendiri. Kita bisa mengendalikan pemikiran kita, cara kita menghadapi masalah, cara bicara kita, kelakuan kita, rajin tidaknya kita belajar, dan merevisi diri. Segala sesuatu yang dapat kita kendalikan inilah yang sebenarnya menjadi tanggung jawab kita sebagai seorang manusia.

 Sadar akan kehidupan kita adalah tanggung jawab diri sendiri. Hal ini membuka banyak peluang untuk maju dan belajar lebih untuk menggapai impian serta membuka jalan lain ketika menemukan satu jalan tertutup. Seperti keadaan pandemi saat ini yang mana banyak orang mulai beralih profesi dan mendapatkan kemajuan; kita harus belajar bidang lain yang selama ini mungkin kita abaikan, menjaga kesehatan mental dan fisik, serta memulai usaha baru. Sebenarnya saat kita menyelesaikan suatu masalah, kita belajar dan mendapatkan sesuatu. Masalah-masalah tersebut membuat kita melangkah maju ke depan, melihat peluang, dan berusaha lebih giat.

 Sebaliknya, sikap menyalahkan keadaan membuat kita tetap diam di tempat tanpa mau belajar ataupun berusaha, tanpa mau merevisi diri, dan terus menggerutu dalam hati kalau kita sudah baik atau sempurna. Saat seseorang merasa kalau dia sudah baik, berarti dia tidak akan berusaha lagi dan berhenti di titik tersebut. 

Ingat, Shen tidak akan memberikan seseorang gelar Master Chef kalau orang tersebut tidak bisa memasak dan tidak akan meluluskan seseorang yang tidak pernah ikut ujian. Jadi, kita harus belajar dan meningkatkan kemampuan diri kita. Kita belajar dan terus merevisi diri agar suatu saat ketika Shen mau mengabulkan permohonan kita, kita sudah siap.