Hiduplah secara Sederhana

Saat menulis artikel ini, penulis teringat akan wejangan dan pesan dari Li Shang Hu Shi Fu (李尚湖师父) mengenai “hidup secara sederhana”. Li Shi Fu yang selalu bersahaja, dengan penampilan khasnya, yaitu kemeja putih lengan panjang, celana panjang kain hitam, berkacamata, dan tas selempang hitam yang dibawa ke mana-mana saat beliau pergi berkunjung ke taokwan-taokwan, tentunya selalu tersimpan dengan manis di memori setiap muridnya.

Penulis sendiri baru mengenal sosok Li Shi Fu sejak 10-12 tahun terakhir saat pertama kali merantau ke Jakarta untuk melanjutkan pendidikan. Walaupun penulis secara pribadi memang jarang berbincang khusus dengan Li Shi Fu, namun penulis berusaha untuk hadir pada setiap acara Ciang Tao (wejangan) beliau, baik di taokwan, acara PPTM (Pemantapan dan Pendalaman Tao bagi Muda-mudi), HICH (Huang Ie Ci Hui), maupun saat singgah ke rumah beliau.

Beliau di sela-sela wejangannya, sering kali menyebutkan, “hiduplah secara sederhana, tapi tidak kikir.” Sepenggal kalimat ini selalu terngiang-ngiang di telinga penulis, juga secara tidak langsung menjadi suatu panduan dalam kehidupan penulis.

Dalam hidup ini kita memang sebaiknya menghindari gaya hidup mewah (yang berlebihan), apalagi jika pemasukan belum berlebih, karena bisa menyulitkan diri sendiri dan orang lain. Terlebih lagi pandemi Covid-19 ini secara langsung telah memukul keras bidang perekonomian. Banyak orang kehilangan pekerjaan, kehilangan penghasilan, dan karena gaya hidup yang berlebihan, orang terlilit hutang di sana-sini.

Tidak sedikit orang yang merasa gengsi untuk hidup sederhana dan menomorsatukan gaya hidup mewah. Namun, pada saat orang lain membutuhkan bantuan, baik tenaga maupun materi, mereka berpura-pura tidak tahu, tidak peduli, atau tidak membantu sama sekali. Tidak seharusnya gaya hidup yang berlebihan membuat diri mereka menjadi kikir kepada sesama, yang secara tidak langsung merugikan dirinya sendiri dan orang lain. Hal seperti ini tentunya sering kita jumpai di dalam kehidupan masyarakat dari zaman dahulu hingga sekarang. Gaya hidup yang berlebihan ini memberikan dampak yang tidak baik dalam kehidupan.

Oleh karena itu, selama proses siu Tao ini sikap kita dalam mengelola segala aspek kehidupan sangatlah penting, termasuk pengelolaan keuangan pribadi. Hidup sederhana mengajarkan kita untuk bisa lebih menghargai usaha diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan beramal, baik secara materi maupun tenaga, tentunya membantu kita untuk mencapai keseimbangan dalam kehidupan pribadi. Hidup sederhana tidak membuat kita rugi, bahkan membuat hidup kita lebih tenang dan bahagia tanpa perlu dikejar-kejar oleh kesenangan duniawi atau hutang karena kebutuhan gaya hidup.