Banyak orang menjadikan agama sebagai sarana untuk melarikan diri dari realitas kehidupan. Bagaikan manusia yang mengonsumsi opium, lantas melupakan semua masalah dalam kehidupan, menciptakan kebahagiaan palsu di dunianya sendiri, mendoktrin atau mendogma dirinya dengan pengertian yang salah, kemudian membuat dirinya menerima hal yang salah tersebut sebagai kebenaran. Tentu saja hal ini salah dan berbahaya.
Agama memang mengandung ajaran yang diciptakan untuk dapat dijadikan pegangan hidup oleh manusia. Agama mengajarkan kebaikan agar manusia dapat hidup rukun, berusaha menjelaskan hal-hal yang terjadi dalam kehidupan, bahkan setelah kehidupan, dan adanya ritual-ritual untuk membuat kehidupan manusia menjadi lebih baik.
Belajar agama tentu adalah hal baik, tetapi jangan membuat diri terbuai dalam pengertian yang salah. Bagaimanapun, ajaran agama merupakan buah pikiran manusia, yang kemudian dilanjutkan dan dikembangkan oleh generasi berikutnya serta disebarkan ke tempat atau negara lain, yang mengakibatkan pengertian dari ajaran tersebut dapat berubah. Maka dari itu, belajar agama harus menggunakan wu atau kesadaran seperti yang selalu ditekankan dalam agama Tao.
Orang menjadikan agama sebagai opium kehidupan, misalnya tentang membayar karma. Orang tersebut menganggap bahwa kesusahan dalam hidup yang dialaminya disebabkan proses membayar karma buruknya sehingga dia terlarut dalam kesusahan dan menganggap bahwa jika karma buruknya telah lunas, maka penderitaan akan berakhir, bahkan berpikir bahwa setelah kehidupan ini, dia dapat masuk ke surga. Berbahaya sekali jika orang berpikir demikian, apalagi diam menikmati penderitaan hidup tanpa berpikir harus berjuang untuk keluar dari kesulitan hidup.
Dalam kehidupan ini memang ada yang namanya takdir. Takdir tak dapat diubah, misalnya kita tidak dapat memilih siapa yang akan menjadi orang tua kita. Namun, hidup ini juga adalah pilihan dan perjuangan. Bagaimana nasib kehidupan kita ini, dapat dikatakan bahwa separuhnya merupakan hasil pilihan kita sendiri. Sebagaimana dalam ajaran Tao, yaitu 一半由我, 一半由天 (yībàn yóu wǒ, yībàn yóu tiān) yang artinya setengah oleh saya, setengah oleh langit, maka kita tidak boleh hidup berpasrah diri, tetapi kita harus berjuang. Jangan menyalahkan langit ataupun membius diri dengan hukum karma jika hidup ini terasa sulit, tetapi berjuanglah mengubah nasib itu!Sebagai umat Tao yang cerdas, kita harus senantiasa membuka wawasan dan meningkatkan wu atau kesadaran kita. Jika sebelumnya kita terkena racun opium ini, maka sudah waktunya untuk membersihkan hati dan pikiran kita dari opium tersebut.