Dalam agama Tao, lian gong merupakan salah satu cara untuk mendekatkan diri dan berkomunikasi dengan Shen (Dewa-dewi). Namun, setiap taoyu memiliki cara berkomunikasi yang bisa sama atau berbeda, seperti melalui lingkam (ilham), menulis, mendengar, melihat, dan sebagainya.
Saat hati kita sedang galau atau menghadapi masalah, kita sering kali ingin bertanya kepada Shen. Namun, pada saat bertanya, apabila kita sudah memiliki pandangan atau pilihan sendiri, misalnya dalam memilih di antara dua pilihan, maka hasil komunikasi menjadi tidak objektif. Mengapa demikian? Karena pada saat lian gong, kita dalam keadaan sadar sehingga pikiran kita secara otomatis akan memproses informasi yang sudah ada. Ini dapat memengaruhi jawaban yang ingin kita dapatkan dari Shen. Jadi, jika kita sudah memiliki pilihan, maka jawaban yang kita terima melalui lian gong hampir pasti akan sama dengan pilihan kita. Lain halnya jika pikiran kita kosong (tidak condong ke salah satu pilihan), maka jawaban yang muncul akan lebih objektif dan akurat.
Ibarat memilih baju untuk anak. Apabila kita sudah memiliki pilihan sendiri dan saat meminta pendapat anak, pilihan dia berbeda, kita akan berusaha memengaruhi anak agar setuju dengan pilihan kita.Oleh karena itu, sebagai umat Tao, kita dianjurkan untuk lebih sering melakukan lian gong dan berlatih jing zuo, Hal ini bertujuan agar saat kita ingin berkomunikasi dengan Shen untuk mendapatkan jawaban yang akurat, pikiran kita lebih tenang dan jawaban yang muncul bukan berasal dari pikiran kita sendiri. Kita juga disarankan untuk tidak selalu bertanya kepada Shen saat hendak memutuskan sesuatu. Sebagai manusia, kita dikaruniai akal budi untuk menggali pengetahuan, memahami berbagai masalah kehidupan, serta mencari solusinya. Setelah menemukan Tao, kita tidak boleh kehilangan jati diri kita.