Menghindari Godaan dalam Hidup

Pada umumnya, orang dihadapkan pada godaan hampir setiap hari. Kita mungkin tergoda untuk makan makanan yang tidak sehat saat mencoba menjaga kesehatan atau menjalani diet. Kita juga mungkin tergoda untuk menunda proyek atau pekerjaan yang seharusnya kita kerjakan. Atau, kita bisa saja tergoda untuk keluar bersama teman-teman pada malam yang seharusnya kita gunakan untuk beristirahat lebih awal karena ada urusan penting keesokan harinya. Contoh yang lebih serius adalah godaan untuk berbuat tidak jujur dalam bisnis yang dapat memberikan keuntungan besar. Atau godaan untuk bertemu seseorang yang bisa memengaruhi kita untuk berselingkuh atau menjauh dari pasangan dan keluarga. Ada pula godaan menggunakan narkoba atau alkohol, atau melakukan sesuatu yang membahayakan diri sendiri dan orang yang kita cintai.

Godaan itu sendiri adalah hal yang normal dan sering kali tidak berbahaya selama hanya berupa pikiran. Namun, ketika kita memilih untuk bertindak berdasarkan godaan dan terlibat dalam perilaku yang tidak seharusnya, godaan tersebut dapat menjadi destruktif. Satu hal yang harus kita ingat untuk menghindari godaan adalah bahwa tidak mungkin kita bisa memenuhi semua kebutuhan kita. Memang benar bahwa pikiran yang menggoda sulit untuk ditangani, dan mengelolanya bisa membuat kita merasa terus-menerus berjuang melawan diri sendiri. Namun, masalahnya adalah bahwa menyerah pada godaan sering kali mengakibatkan pengorbanan kebutuhan lain yang penting bagi kita.

Misalnya, jika seseorang menyerah pada godaan dan berselingkuh dari pasangannya, konsekuensinya bisa menimbulkan banyak masalah tambahan, seperti emosi negatif berupa rasa malu dan bersalah, hingga perceraian. Perceraian ini dapat membawa dampak finansial yang besar dan berbagai masalah lain. Dengan menyerah pada satu godaan untuk memenuhi satu kebutuhan, kebutuhan lain tidak akan terpenuhi, dan sesuatu yang penting akan dikorbankan.

Kebutuhan kita sendiri tidak ada habisnya. Pada dasarnya, manusia sulit benar-benar merasa puas, dan selalu ada keinginan untuk lebih. Hal-hal inilah yang sering kali menjadi godaan bagi kita. Apa jadinya jika kita selalu tunduk pada godaan-godaan tersebut? Kuncinya adalah kontrol diri.

Sebagai manusia, kita sering kali cenderung mencoba membenarkan keputusan kita, meskipun keputusan tersebut sebenarnya tidak baik dari sudut pandang objektif. Hal ini bisa mengarah pada pola perilaku yang merusak diri sendiri. Oleh karena itu, penting untuk mengelola godaan sejak awal, menghindari bertindak berdasarkan godaan tersebut, dan belajar memikirkan kembali cara kita memandang kebutuhan kita.

Dalam beberapa kasus, kita mungkin bisa menghindari situasi yang kita tahu akan menggoda, seperti tidak berduaan dengan orang yang kita sukai atau tidak menyimpan makanan tidak sehat dan alkohol di dalam rumah. Namun, tidak semua situasi bisa dihindari. Terkadang, kita akan dihadapkan pada godaan dan keinginan kuat untuk bertindak. Jika hal tersebut terjadi, kita harus mempertimbangkan dengan baik konsekuensi kerugian yang mungkin kita alami jika terjerumus dalam godaan tersebut. Ingatlah tujuan awal dan tujuan jangka panjang kita yang bisa terganggu oleh godaan-godaan tersebut. Mempertimbangkan faktor-faktor ini bisa membantu kita menilai dengan lebih objektif mana kebutuhan yang lebih penting, mana tindakan yang benar, dan mana yang seharusnya kita lakukan. Dengan mengingatkan diri sendiri akan prioritas ini sebelum terjatuh dalam godaan, kita dapat mengurangi risiko menciptakan kebiasaan yang merusak diri sendiri dan mudah terhasut oleh godaan-godaan yang tidak baik.