Topik tentang kesadaran memang tidak pernah bosan untuk dibahas berulang kali. Pada kesempatan kali ini, topik ini akan diangkat lagi menurut sudut pandang saya sebagai penulis. Kita sebagai taoyu menyebutnya sebagai wu (悟).
Dalam banyak kesempatan ciang Tao, Li Shifu sering menekankan pentingnya kita mengembangkan wu/kesadaran. Pada waktu awal siu Tao, saya pernah menanyakan apa syarat untuk siu Tao dan beliau menjawab, “Satu wu, dua wu, dan tiga wu.”
Dalam bahasa Indonesia belum ada kata yang tepat untuk menggambarkan wu, sedangkan dalam bahasa Inggris kesadaran ada 2 versi, yaitu awareness sebagai kesadaran jaga dan consciousness sebagai kesadaran pemahaman. Menurut saya, wu mewakili keduanya, baik awareness maupun consciousness.
Dengan mengembangkan kesadaran jaga, kita memenuhi unsur he jing (合情), yaitu selalu waspada terhadap situasi dan kondisi yang terjadi. Kesadaran jaga seperti mindfulness, artinya kita mengerti dan menyadari apa yang sedang dilakukan. Saat masuk ke restoran dengan membawa payung, kita mengetahui payung diletakkan di posisi mana dan saat keluar tidak lupa mengambil payung. Waktu mencuci piring, seluruh pikiran dan perilaku difokuskan pada proses mencuci, tidak memikirkan hal-hal lain. Waktu makan, benar-benar merasakan rasa dan bumbu yang bercampur di dalam mulut. Kesadaran jaga ini bisa didapat dengan cara menyadari setiap gerakan secara penuh pada waktu melatih tao ying suk. Karena 95% perilaku kita dikendalikan oleh alam bawah sadar, kita sering kali melakukan sesuatu secara otomatis. Efeknya, kita melakukan sesuatu yang tidak disadari secara penuh.
Di sisi lain, dengan mengembangkan kesadaran pemahaman (consciousness), kita memenuhi unsur he li (合理) dan he fa (合法). Kita bisa sepenuhnya menyadari dan memahami etika atau aturan yang berlaku di setiap tempat. Misalnya, kita menjadi sadar bahwa memarkir mobil harus sesuai dengan garis batas yang sudah ditetapkan, bukan di tengah-tengah garis yang mengakibatkan mobil lain tidak mendapatkan tempat parkir, walaupun kondisi masih sepi. Kita juga sadar untuk bisa tertib mengantre dan tidak menyerobot. Demikian juga dengan kesadaran pemahaman tentang cara dalam memproses sesuatu, misalnya paham bagaimana membawa diri dalam mengarungi kehidupan dan paham bagaimana bisa selaras dengan Tao yang agung. Tentunya kita tahu bahwa pemahaman-pemahaman ini bisa kita dapatkan jika kita sering mendengarkan ciang Tao, berpikiran terbuka, banyak belajar, banyak mendengar, dan berwawasan luas. Dengan kesadaran pemahaman yang rendah, seseorang cenderung egosentris. Dengan kesadaran pemahaman yang tinggi, seseorang cenderung mempunyai kebajikan atau moral yang tinggi.
Kesadaran jaga dan kesadaran pemahaman tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya saling berkaitan untuk saling membangun dan merupakan sesuatu yang sudah ada di dalam diri kita sejak lahir di dunia ini. Siu Tao merupakan proses yang sangat lengkap untuk terus melatih dan mengembangkan kesadaran.