Kualitas Hidup Anda adalah Kualitas Komunikasi Anda

“Kualitas hidup Anda adalah kualitas komunikasi Anda.” Ini adalah kata-kata dari Anthony Robbins, seorang pembicara dan motivator yang telah mengabdikan 40 tahun hidupnya untuk menerapkan dan mengajarkan cara berkomunikasi secara efektif kepada orang-orang. Menurut beliau, satu-satunya hal yang menentukan kualitas hidup kita adalah apa yang kita komunikasikan tentang apa yang kita ketahui, apa yang kita inginkan, apa yang kita rasakan, dan apa yang kita lakukan.  Komunikasi tidak hanya sekadar menyampaikan maksud kita dengan jelas dan dipahami, tetapi juga memahami orang lain. Mendengarkan dan memahami memainkan peran besar dalam kualitas komunikasi yang kita miliki.

Dalam berkomunikasi, banyak kesalahpahaman dan ketidaksepakatan muncul karena kita tidak mendengarkan, tidak memahami, tidak didengarkan, dan frustasi yang menyertai semua itu. Semakin jelas kita dapat memahami apa yang diungkapkan, semakin jelas kita dapat mengungkapkan pesan kita dan membuat diri kita dipahami. Dengan begitu, kehidupan kita akan semakin baik.

Untuk meningkatkan komunikasi, ada dua cara yang harus kita perhatikan.

  1. Komunikasi kita dengan diri sendiri

Contoh komunikasi kita dengan diri sendiri, “Oh, Anda gagal lagi. Anda tidak akan pernah pandai dalam hal itu. Anda putus asa dalam belajar.”  Memberi tahu diri sendiri tentang kenyataan yang negatif saat ini hanya akan menyeret Anda ke bawah. Perhatikan bahasa Anda dan apa yang Anda katakan pada diri sendiri karena kualitas komunikasi kita dengan diri sendiri akan dipengaruhi oleh makna dan perasaan yang kita lampirkan pada apa yang kita katakan.  

  1. Komunikasi kita dengan orang lain

Sering kali kita merasa sulit untuk mendengarkan orang lain, juga untuk mengomunikasikan apa yang ingin kita katakan karena kita merasa akan ada efek pada bagaimana orang lain berpikir dan merasakan tentang kita.  Kita mungkin akhirnya mengatakan sesuatu yang tidak kita maksudkan.  Ada kalanya juga kita sulit untuk mendengarkan, terutama saat kita merasa diri kita dipengaruhi, bahkan diserang, oleh apa yang kita dengar.

Dari dua pola umum tersebut, dapat dikatakan bahwa kualitas komunikasi dipengaruhi oleh makna dan perasaan yang kita lampirkan pada apa yang kita katakan dan pada apa yang kita dengar. Maka dari itu, berhati-hatilah dalam mencari tahu apa yang sebenarnya ingin disampaikan dan apakah emosi yang kita lekatkan pada apa yang kita dengar berasal dari kita atau dari orang lain?  Miskomunikasi terjadi ketika kita melampirkan makna yang bukan makna sebenarnya pada apa yang kita dengar dan lihat. Makna yang kita asumsikan sampai pada kesimpulan itu bisa salah karena bukan kenyataan.

Komunikasi adalah jalan dua arah. Komunikasi yang berkualitas membuat perbedaan. Rasa sakit, sakit hati, kehilangan, perbedaan pendapat, dendam, perkelahian, bahkan perang telah dimulai karena miskomunikasi, kurangnya komunikasi, atau komunikasi yang salah.  Berkomunikasi dengan diri sendiri dan orang lain tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup kita, tetapi juga kualitas hidup orang-orang yang berinteraksi dengan kita.  Bukan hanya apa yang kita katakan, bagaimana kita mengatakannya, atau kita hanya mendengarkan, tetapi juga tentang apa yang kita dengar dari apa yang kita dengarkan.  Mari kita tingkatkan kualitas hidup kita dengan meningkatkan kualitas komunikasi kita!