Dalam kehidupan bersama dan proses siu Tao, kadang-kadang ada saja orang-orang yang terbakar emosi dan semangatnya untuk cepat-cepat menjadi ‘orang baik’ secara instan. Umumnya mereka senang menjadi penolong atau penyelamat bagi sesama, senang menjadi seseorang yang dapat diandalkan oleh orang lain, dan mendapatkan pengakuan di masyarakat. Singkat kata, mereka senang menjadi hero atau pahlawan.
Sifat-sifat heroik sebetulnya mempunyai banyak sisi baiknya, tetapi jika berlebihan, juga dapat menjadi batu sandungan dalam perjalanan hidup dan siu Tao seseorang. Berikut adalah lima kelemahan sifat heroik yang berlebihan.
- Hanya tahu berjuang keras tanpa kenal lelah
Segala kesuksesan selalu dibarengi dengan usaha dan kerja keras. Akan tetapi, usaha dan kerja keras saja tidaklah cukup, perlu juga dibarengi dengan kecerdasan untuk mewujudkan kesuksesan tersebut, di antaranya melalui cara-cara dan strategi-strategi yang dipikirkan secara matang. Jika seseorang hanya tahu berjuang keras, ibarat lembu jantan atau banteng yang berlari kencang ke arah depan dan menabrak apa pun di depannya, maka dapat dengan mudah mengalami jalan buntu dan kegagalan.
- Hanya mau sukses, tetapi tidak bisa menerima kegagalan
Semua orang ingin sukses, tetapi ada kalanya mengalami kegagalan juga. Hal yang membedakan antara orang yang bermental sukses dan orang yang bermental gagal adalah sikapnya terhadap kegagalan yang dialami. Seseorang yang bermental sukses melihat kegagalan sebagai pelajaran untuk bangkit kembali, sedangkan seseorang yang bermental gagal melihat kegagalan sebagai akhir segalanya sehingga mudah patah semangat jika mengalami kegagalan. Seseorang dengan semangat juang yang kelewat membara sering kali mudah terjebak dalam kondisi batin yang tidak mau menerima kegagalan. Kegagalan membuatnya rapuh, merasa terhina, dan tidak berharga lagi.
- Semangat membara ingin cepat-cepat sukses
Semangat heroik seseorang yang terlalu tinggi sering kali membuatnya berapi-api untuk meraih kesuksesan dengan cepat. Batin yang membara dan meluap-luap dapat menumpulkan kecerdasan, yang mengakibatkan tindakan-tindakannya digerakkan oleh emosi semata, tidak bisa melihat dengan jernih masalah-masalah yang dihadapi, dan memikirkan satu sisi positifnya saja. Bahkan, dia dapat mudah terjebak untuk menghalalkan segala cara guna mencapai tujuan, yang akhirnya malah merugikan dirinya sendiri.
- Merasa dirinya paling bersih, suci, dan terhormat
Karena semangatnya yang kelewat tinggi dan emosinya yang kelewat membara, maka sifat heroik seseorang dapat membuat dirinya merasa paling bersih (tidak korup), paling suci, dan paling terhormat. Hal ini dapat membutakan hatinya sehingga tidak dapat melihat kelemahan-kelemahan kecil yang ada dalam dirinya sendiri, tetapi hanya melihat ke arah sisi baik dan keunggulan dirinya. Umumnya dia akan mudah tersinggung jika ada yang mengkritik kelemahannya sehingga dia mudah dipermainkan emosinya oleh keadaan dan orang lain.
- Mempunyai sifat welas asih dan toleransi yang berlebihan supaya disukai orang lain
Seseorang yang mempunyai sifat heroik yang berlebihan sering kali merasa senang jika dirinya bisa menjadi pahlawan bagi sesama dan mendapatkan pengakuan dari lingkungan. Berbuat kebaikan bagi sesama tentu hal yang sangat baik, tetapi jika lambat laun motivasinya menjadi ‘suka mendapatkan pengakuan dari orang lain’, maka sudah tidak tulus lagi dan menyimpang dari ajaran Tao. Keadaan ini akan mudah dimanfaatkan oleh orang-orang yang mempunyai kepentingan, yang akan membuat kehidupannya terganggu dan tidak tenang.
Kelima hal tersebut dapat menjadi bahan refleksi bagi diri kita sehingga dapat selalu wawas diri dan terhindar dari petaka-petaka buruk yang menyertai sifat heroik yang berlebihan tersebut.
“Belajar Tao harus mengerti sungguh artinya Im Yang, sekali-sekali jangan dibekukan di atas suatu bentuk atau keadaan. Kalau tidak tentu tak akan melihat keseluruhannya, karena teori Tao adalah teori yang hidup gerak. Jika tak mempunyai otak yang encer untuk mengimbangi niscaya tak akan dapat menggunakannya.”
(Buku Siutao menuju Kesempurnaan)