Marah yang Benar

Semua manusia pasti pernah marah, bahkan mulai dari bayi, kita sudah bisa marah. Tidak heran karena marah merupakan salah satu emosi dasar manusia selain senang, sedih, jijik, bersemangat, dan takut. Marah menjadi sesuatu yang sangat luas sampai-sampai sekarang ada pelajaran dengan nama anger management (mengatur marah). Mengapa seperti itu? Hal ini dikarenakan di balik sebuah kemarahan ada banyak alasan di dalamnya. Ada yang marah karena khawatir, tersakiti, merasa tidak aman, dan lain-lain.

            Marah bisa memblokir otak kita sehingga otak kita tidak bisa berpikir menggunakan nalar atau akal sehat. Marah menyebabkan otak kita berpikir seperti reptil yang hanya memiliki dua opsi yaitu fight (melawan) atau flight (kabur). Selain itu, cara meluapkan marah itu beragam. Ada yang diam tak bersuara, berteriak, memukul, atau melakukan tindakan yang berakibat fatal. Oleh karena itu, kita perlu belajar tentang bagaimana seharusnya marah yang benar.  Berikut ini tips-tips marah dengan benar.

  1. Saat marah terjadi, segera ambil nafas yang dalam atau minum segelas air untuk mengambil jeda agar otak kita menjadi lebih tenang. Jangan langsung berteriak kepada seseorang atau membanting sesuatu sebab biasanya kita akan menyesalinya!
  2. Rasakan dan sadari kemarahan kita kemudian cari penyebab kemarahan itu! Apakah ada sesuatu dari luar yang tidak bisa kita kendalikan? Ataukah dari dalam yang bisa kita kendalikan?
    Jika penyebab marah tidak bisa kita kendalikan atau berasal dari orang lain, komunikasikanlah. Setelah kita dapat berpikir dengan baik, jika penyebab marah  berasal dari diri sendiri, maka lampiaskanlah ke hal-hal lain, misalnya menggambar, menulis diari, berteriak, atau menangis.
  3. Jangan menahan marah karena kemarahan yang ditahan bisa berakibat buruk pada kesehatan jantung dan hati! Selain itu, kemarahan yang ditumpuk merupakan bom waktu yang pasti akan meledak pada saat ada pemicu, bahkan hal-hal yang sangat sepele.
  4. Setelah marah, lupakanlah dan jangan dijadikan dendam di hati! Saya selalu mengingat   kalimat dari Li Shang Hu Shifu kita, “Kalau marah, marah saja. Boleh marah, tetapi setelah marah, sudah.” Menurut saya, artinya kita sebagai manusia boleh marah, tetapi jangan sampai marah berubah menjadi benci atau dendam yang tersimpan di hati.
  5. Perbolehkan anak-anak untuk marah karena mereka juga manusia. Katakan, “Ooo, kamu marah ya. Boleh kok marah, tetapi tidak pukul, teriak, atau loncat-loncat.” Jika mereka tidak diperkenalkan emosi marah sejak kecil, maka mereka tidak akan mengerti apa itu marah dan tidak akan tahu bagaimana cara mengatasi marah, juga akan mudah meledak-ledak karena masalah kecil saat dewasa nanti. Ingat siapa yang dulu diberi tahu, “Eh, anak kecil ga boleh marah.”
  6. Latihan jing zuo adalah senjata terampuh dalam mengatur temperamen kita. Dengan rutin jing zuo, tingkat kesabaran kita akan meningkat dan yang paling keren sesaat sebelum marah kita bisa wu atau sadar sehingga marah kita menjadi lebih terarah dan tidak mudah dendam.