Masa Lalu, Masa Sekarang, dan Masa Depan

Laozi berkata, “Jika Anda terus tertekan, Anda sedang hidup di masa lalu; Jika Anda terus cemas, Anda hidup di masa depan; dan jika Anda bahagia dan damai, Anda hidup di saat ini.”

Ada masa lalu, ada masa depan, dan ada masa sekarang. Jadikan masa lalu sebagai sesuatu yang berharga serta bahan untuk bersyukur dan mengoreksi diri agar menuju ke arah yang lebih baik karena sejatinya manusia wajib untuk terus berubah dan berupaya  ke arah yg lebih baik.

Pada masa sekarang kita lakukan yang terbaik. Masa sekarang sepenuhnya kita yang pegang kendali. Tentunya kita bisa menentukan hari esok dari apa yang kita perbuat hari ini. Ada sebuah kutipan yang berbunyi demikian, “Tiada keindahan hari ini tanpa perubahan baik kemarin dan tiada keindahan hari esok tanpa perubahan baik hari ini.” Kita harus senantiasa mengikis yang tidak baik pada diri kita dan mempertahankan yang sudah baik pada diri kita agar perubahan yang baik dapat menetap dan terus maju, selalu menuju ke arah yang lebih baik lagi.

Setiap kesempatan atau momen haruslah dinikmati. Jangan kita menghabiskan seluruh hidup tanpa menikmatinya agar kita tidak menyesal saat melihat ke belakang nanti. Kita tidak tahu apa yang ada di depan, maka nikmatilah setiap saat dan hargai setiap momen kehidupan karena ada banyak kebahagiaan yang bisa kita syukuri saat ini yang kebanyakan orang tidak dapat menyadarinya.

Masa mendatang belum terjadi dan belum pasti, tetapi ia pasti datang. Masa depan jangan dicemaskan. Mencemaskan masa depan hanya melemahkan kita yang sekarang. Namun, masa depan juga tidak bisa diabaikan, maka sebaiknya kita atur dan persiapkan yang terbaik. Dengan demikian, kita menyikapi masa depan dengan penuh optimis dan harapan.

Masa lalu, perbaiki yang kurang baik. Masa sekarang, lakukan yang terbaik. Untuk masa depan, bersiaplah memiliki yang terbaik.