Memahami Karma

Karma adalah istilah yang sering kita dengar ketika orang sedang membicarakan tentang takdir, nasib, dan kejadian-kejadian yang tidak terjawab. Kata karma berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti tindakan. Di dalam ajaran Tao, karma sering disebut yin guo bao ying (因果報應) yang berarti sebab akibat. Kedua frase ini seolah-olah berbeda arti, tetapi maknanya sama. Hasil dari tindakan disebut sebagai karma, sama maknanya dengan akibat yang diperoleh atas sebab yang diperbuat oleh seseorang.  

Kekeliruan umum kerap dijumpai pada kebanyakan orang yang mengira bahwa karma adalah doktrin dari kepercayaan tertentu. Sebetulnya karma tidak dimiliki oleh satu kepercayaan tertentu. Kita tidak mendapat poin positif ketika meyakininya dan tidak mendapatkan poin negatif ketika tidak meyakininya. Karma seperti hukum yang tidak tertulis dari alam semesta. Kekeliruan umum yang kedua adalah karma dipakai untuk menghakimi seseorang atas baik buruk perbuatannya, pahala dan dosanya, serta pembalasan-pembalasan dari Dewa atau Tuhan. Dengan memahami lebih dalam makna dari karma dan yin guo bao ying ini, kita bisa mengartikan bahwa karma adalah cetak biru dari kehidupan kita sendiri, bahwa kita adalah pencipta dari nasib kita sendiri, bahwa suatu sebab yang kita lakukan akan menimbulkan dampak/akibat/konsekuensi. Kita tidak bisa mengendalikan akibatnya, kita hanya bisa mengendalikan sebab. Maka dari itu, Guru Agung Lie Shang Hu Shifu sering kali menekankan pada kesadaran. Hal yang utama dalam xiu Dao (siutao)  adalah sadar, sadar, dan sadar. Tentunya dengan kesadaran, kita dapat meminimalisir konsekuensi buruk yang terjadi. Dengan kesadaran, kita dapat membuat suatu sebab yang berakibat baik untuk diri sendiri dan banyak orang. 

Karma adalah sebuah mekanisme dasar alamiah dari seluruh keberadaan. Karma bukanlah sebuah hukum yang dipaksakan dari atas. Adanya karma membuat kita tidak mengalihkan tanggung jawab kita kepada pihak lain; tidak memungkinkan kita untuk menyalahkan orang tua kita, guru kita, negara kita, pemimpin kita, dewa kita, atau nasib kita. Karma membuat kita bertanggung jawab atas takdir kita sendiri dan semua pengalaman hidup kita. 

Mengapa ada karma? Karma ada karena manusia mempunyai kehendak. Kehendak ada secara alamiah pada setiap individu atau manusia yang mempunyai identitas. Manusia terdiri dari tubuh, pikiran/mental, emosional, dan energi yang mempunyai kehendak untuk mengalami berbagai pengalaman versinya masing-masing. Walaupun tubuh dapat rusak/mati karena proses alamiah, tetapi pikiran, mental, dan emosional adalah energi dari pengalaman-pengalaman setiap manusia yang terakumulasi dan tersimpan dalam setiap kehidupan. Dengan perangkat ini, seorang manusia merasa/meyakini bahwa dirinya mempunyai identitas sendiri dan terpisah dari Tao secara keseluruhan. Manusia diidentifikasi dari keterpisahan ini. Akumulasi dari pengalaman hidup membentuk diri kita sekarang. Aku adalah produk dari masa laluku. Memori dari pengalaman mental dan emosional ini tercetak pada sel-sel tubuh kita. Kejadian 25 tahun lalu yang otak sadar kita mungkin sudah lupa atau 250 tahun lalu yang otak sadar tidak dapat menjangkaunya, tetap ada atau terbawa dalam memori di sel-sel kita. Akumulasi memori ini juga terbawa oleh yuan shen ketika kita meninggalkan tubuh yang rusak dalam setiap kehidupan dan masih terbawa oleh yuan shen ketika memasuki tubuh yang baru, kemudian tercetak dalam DNA kita.

Apakah kita bisa menghindar dari karma? Jawabannya tidak bisa. Setiap upaya menghindar akan melipatgandakan karma itu sendiri. Apakah kita pernah mengalami, usaha untuk menghindari satu masalah dan masalah yang sama datang lagi, bahkan lebih berat dan mungkin dalam bentuk dan situasi yang berbeda, tetapi pola masalahnya sama. Mengapa kita ada lagi di dunia ini sekarang, salah satu sebabnya ialah untuk membayar hutang piutang karma ini. Menjalani hidup secara total adalah upaya pelarutan karma itu sendiri. Xiu Dao (siutao)  adalah salah satu upaya kita untuk melunasi karma kita.Apa yang terjadi padaku sekarang adalah akibat dari tindakanku sendiri. Apa yang terjadi padaku besok juga merupakan akibat dari tindakanku sendiri. Itulah karma. Semoga bermanfaat. Xie Shen en.