Kesepian dan Cara Menanganinya

Pernahkah Anda merasa kesepian? Atau pernahkah Anda merasa orang-orang di sekitar Anda mulai menjauh dan semakin tidak peduli dengan Anda? Faktanya, banyak orang menjalani kehidupan dengan beban pikiran dan emosi ini. Semua terasa hampa, tidak bermakna, dan tidak tahu caranya untuk menjangkau orang-orang di sekitar. Seseorang yang pandai bergaul dan terlihat mempunyai banyak teman pun sering kali merasa kesepian dan tidak memiliki pertemanan yang memuaskan. Apa penyebab dari fenomena kesepian ini?

Dalam sebuah wawancara dengan orang-orang yang merasa kesepian, ada beberapa kesamaan yang bisa ditemukan. Kesamaan yang pertama adalah orang-orang ini merasa pasangannya sering kali mengacuhkan mereka. Mereka juga merasa teman-temannya berubah dan tidak menganggap penting orang-orang yang merasa kesepian ini. Kesamaan yang ketiga, mereka merasa bahkan keluarga mereka sering kali tidak memahami diri mereka dan membuat mereka merasa sendirian. Apabila kita mengamati, maka kita dapat menemukan sebuah pola yang terulang dari hasil wawancara tersebut, yakni semuanya bersumber dari orang lain. Kesepian sering kali dinilai dengan berapa banyak teman yang memperlakukan kita dengan baik, seberapa perhatian keluarga kita, dan faktor eksternal lainnya. Hal ini menyebabkan kesejahteraan jiwa kita dikendalikan oleh faktor eksternal. Hari ini kita merasa hangat karena teman lama kita kembali menghubungi kita. Namun keesokan harinya, kita sekejap merasa kesepian karena pasangan kita terlalu fokus pada pekerjaannya. Ingatlah bahwa kunci untuk terlepas dari kesepian adalah berawal dari diri sendiri. 

Perilaku diri sendiri yang kurang baik akan memancarkan energi penolakan yang negatif. Energi ini menyebabkan orang-orang di sekitar menjauh. Hal ini membuat kita merasa kesepian dan tidak diperhatikan. Akhirnya kita merasa depresi dan kembali melakukan perilaku yang kurang baik. Seperti sebuah lingkaran yang tidak terputus, kesepian selalu berawal dari sendiri. Apabila kita merasakan keluarga, teman, atau pasangan kita mulai tidak memperhatikan kita, mungkin sekarang kita dapat mengetahui penyebabnya, bukan? 

Kita sering mendengar sebuah kalimat yang berbunyi, “Hormatilah orang lain bila ingin dihormati!” Hubungan antarmanusia juga seperti itu. Berilah perhatian pada orang lain bila kita ingin diperhatikan. Luangkan waktu dan simpati kita kepada orang lain, maka kita akan mendapat perlakuan yang sama. 

Bila kita ingin merasa bahagia dan tidak kesepian, kita tidak bisa mengharapkan orang lain yang melakukannya untuk kita. Tidak semua orang akan membalas perhatian kita dengan ikhlas dan tidak semua orang dapat menghargai kita. Hanya dengan mengubah diri sendiri, maka kita akan melihat perubahan pada orang lain. Mulailah dengan mengubah cara  kita berkomunikasi agar lebih santun dan kurangi mencela. Kita sering kali tidak menyadari tajamnya lidah kita ketika berbicara dengan orang lain. Selain itu, kita harus menghargai pendapat orang lain dan tidak menghakimi. Alangkah baiknya bila kita bersedia menghargai opini orang lain dan sungguh-sungguh memuji kelebihannya. 

Harmoni dalam perbedaan itu indah. Menghargai sesuatu yang tidak sesuai dengan pendapat kita adalah kebijaksanaan. Kita dapat memulai langkah kecil dengan lebih banyak mendengar, memberi kepada orang lain, dan menyayangi tanpa berusaha mengharapkan imbal balik. Dengan begitu, kita akan merasakan kehangatan dan kepuasan dalam batin. Energi positif akan terpancar dan hal ini akan menyebabkan orang-orang di sekitar merasa senang berada di dekat kita. Kesepian pun akan perlahan menghilang.