Mematuhi Aturan Sebagai Salah Satu Dasar Membangun Moralitas Diri

Sepanjang sejarah agama Tao dimulai dari Huang Di, Lao Zi, Zhang Dao Ling, hingga Li Shang Hu Shifu, semuanya menekankan ajaran tentang moralitas. Dalam setiap ciang Tao Shifu, beliau selalu mengajarkan dan menginspirasi kita semua tentang pentingnya meningkatkan moralitas diri. Kita selalu diajarkan untuk berhati baik (好心肠 – hǎo xīncháng), beramal kebajikan(做功德 – zuò gōngdé), mengurangi ambisi untuk kepentingan pribadi (寡欲 – guǎ yù), mematuhi aturan-aturan yang berlaku, hidup hemat, dan mengutamakan rumah tangga .

Mematuhi aturan-aturan yang berlaku merupakan salah satu wujud membangun moralitas diri dalam siu Tao. Mengapa demikian? Apa kaitan antara mematuhi aturan dan moralitas?

Salah satu tujuan moralitas yang baik adalah memperoleh kebebasan yang bertanggung jawab. Kita sebagai insan-insan yang siu Tao adalah pribadi-pribadi yang bebas merdeka. Dalam ajaran Tao tidak ada aturan-aturan yang eksplisit atau tersurat jelas tidak boleh begini dan tidak boleh begitu. Namun, kita diajarkan untuk meningkatkan kesadaran diri (wu). Satu wu, dua wu, dan tiga wu. Berbekal kesadaran diri, kita harus bisa membawa diri  sebagai pribadi yang bebas dan bertanggung jawab dengan sebaik-baiknya, baik di dalam hidup bermasyarakat maupun di dalam shimen/perguruan kita.

Kita harus menyadari bahwa aturan-aturan diciptakan untuk menjamin supaya kebebasan setiap individu tidak merugikan kepentingan orang lain atau mengganggu kebebasan orang lain. Dengan demikian, setiap individu dalam masyarakat bisa menempatkan dirinya sesuai dengan peran masing-masing dan segala tindak-tanduknya tidak merugikan orang lain. Bukankah ini merupakan salah satu wujud moralitas diri?

Apakah perguruan Thay Shang Men mempunyai aturan-aturan? Perguruan Thay Shang Men ibarat sebuah masyarakat dengan lingkup terbatas, pasti ada aturan-aturan hidup bermasyarakat yang berlaku dalam perguruan juga. Sebagai anggota perguruan, masing-masing dari kita harus bisa menempatkan diri sesuai dengan porsinya, mematuhi hierarki dan sistem yang ada, serta bertingkah laku sesuai dengan fungsi masing-masing.

Perguruan Thay Shang Men mempunyai aturan/sistem dan hierarki/tingkatan.  Anggota perguruan disebut taoyu. Kita semua yang siu Tao di dalam perguruan ini adalah taoyu. Sebagian taoyu sudah mendapatkan huang yi tingkat 1; sebagian sudah huang yi tingkat 2; sebagian lagi sudah huang yi 2A, 2B, dan 2C; serta beberapa taoyu sudah mendapatkan huang yi tingkat 3. Setiap tingkatan huang yi mempunyai fungsi masing-masing.

Anggota perguruan Thay Shang Men mempunyai seorang pemimpin yang menjaga supaya sistem perguruan tetap berjalan sesuai dengan jalurnya. Pemimpin inilah yang kita sebut Zhang Men Ren (ZMR). Pemimpin perguruan Thay Shang Men sekarang adalah ZMR generasi pertama, yaitu ZMR Lie Ping Sen (Li Bin Sheng), yang ditunjuk langsung oleh Shifu. 

Sebagai anggota perguruan Thay Shang Men, seyogyanya kita menyadari kedudukan kita masing-masing serta mematuhi aturan dan hierarki yang ada. Ini merupakan salah satu wujud moralitas diri sebagai taoyu atau anggota perguruan yang baik.