Setiap manusia pasti memiliki masalah yang berbeda. Namun, tekanan besar belum tentu berasal dari masalah yang besar. Kebanyakan tekanan terasa besar hanya karena cara kita memandang masalah yang kurang tepat. Suatu hal yang belum tentu merupakan masalah sudah kita jadikan sebagai masalah besar sehingga membuat tekanan dalam pikiran dan batin meningkat yang dapat mengakibatkan stres.
Dampak stres dapat merugikan orang lain (lingkungan sosial) juga berdampak buruk bagi diri kita sendiri. Ini karena selain mengganggu kejiwaan (depresi, kestabilan emosi, putus asa) juga berdampak pada kesehatan fisik secara menyeluruh, seperti timbulnya sakit kepala, insomnia (tidak bisa tidur), gangguan kepribadian, gangguan kecemasan, penyakit kardiovaskular (jantung), hipertensi (darah tinggi), gangguan irama jantung, refluks asam, heartburn (asam lambung naik), mual, muntah, sakit perut, sembelit, diare, dll. Luar biasa sekali bukan dampak yang ditimbulkan dari stres akibat kurang tepatnya pola pikir atau cara pandang kita dalam menghadapi tekanan tersebut jika kita tidak segera mengatasinya?
Berikut empat tipe manusia dalam menghadapi tekanan.
- Tipe kayu rapuh
Orang tipe ini sangat rapuh oleh tekanan. Mendapat sedikit tekanan saja dapat membuatnya patah arang. Padahal kesehariannya kelihatan bagus, tetapi sebenarnya hatinya rapuh sekali. Ia mudah sekali mengeluh, cenderung manja, dan mudah menangis. Hanya pikiran positif yang dapat menolongnya.
- Tipe lempeng besi
Orang tipe ini mampu bertahan dalam tekanan meskipun sebentar, tetapi akan menyerah jika tekanan semakin bertambah atau berlarut-larut.
- Tipe kapas
Orang tipe ini cukup lentur menghadapi tekanan. Ketika tekanan datang, dia mampu menyesuaikan diri. Begitu pun setelah tekanan teratasi, dia mudah kembali ke kondisi semula dan melupakan semua yang terjadi.
- Tipe bola pingpong
Orang tipe ini terhebat dalam menghadapi tekanan. Dia menjadikan tekanan sebagai pemacu. Semakin ditekan, dia justru semakin terpacu untuk berpikir kreatif. Seperti bola ping-pong, semakin ditekan justru akan semakin memantul lebih tinggi.
Hadirnya tekanan memang membuat kita tidak nyaman, tetapi hadirnya tekanan tidak selalu buruk. Ibarat tanaman kacang agar dapat tumbuh lebih kuat, maka pada awal pertumbuhannya diberikan beban batu agar biji kacang tersebut lebih memperkuat akar daripada tumbuh ke atas. Artinya, tekanan yang diberikan dapat bereaksi terhadap cara mereka bertumbuh dan menghadapi masalah, begitu pula manusia. Hadirnya tekanan akan menjadikan seseorang itu lebih kreatif, tangguh, dan sabar. Orang yang tertekan tentunya menginginkan bebas dari tekanan, maka mereka akan berusaha berpikir untuk mencari solusi bagaimana melepaskan diri dari tekanan.
Apabila kita dapat mengatasi tekanan tersebut, itu akan menjadi pelajaran penting yang membuat kita lebih tangguh dalam menghadapi tekanan berikutnya yang mungkin lebih berat karena manusia memiliki naluri adaptasi yang baik. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengendalikan tekanan.
- Temukan sumber tekanan
Untuk memperkecil tekanan yang mengimpit (membuat kita tertekan), temukan dahulu sumbernya. Dengan mengatasi masalah satu per satu, maka tekanan akan berkurang.
- Mengakui keberadaannya
Kita sebaiknya jangan pernah lari dari tekanan, apalagi menganggapnya tidak ada karena jika kita tidak menyadari apa yang kita hadapi, maka sama saja tidak akan ada solusi untuk mengatasinya.
- Buatlah prioritas
Dari sekian banyak tekanan yang harus kita hadapi, kita harus memilah mana yang harus lebih dahulu kita tangani dan mana yang boleh kita kerjakan kemudian/belakangan. Jika kita tidak memilah atau tidak tahu mana yang harus didahulukan, maka tekanan akan terasa sangat besar karena kita harus menyelesaikan beberapa tekanan dalam satu waktu. Akibatnya, ada kemungkinan kita akan terjebak dalam masalah baru yang semakin memperbesar tekanan.
- Hentikan menyalahkan diri sendiri
Mungkin saja masalah timbul karena kesalahan kita. Namun, menyalahkan diri sendiri tidak dapat menyelesaikan masalah. Kita justru akan semakin tertekan oleh penyesalan dan lupa untuk menyelesaikannya.
- Belajar legawa
Dengan menerima keadaan yang menimpa kita dengan tulus hati, ikhlas, dan rela, kita akan menjadi lebih tangguh dalam menghadapi tekanan apa pun yang menimpa kita. Penerimaan ini membuat tekanan terhadap diri kita tidak terasa besar karena yang lebih besar adalah kelapangan hati.
- Prioritaskan kenyamanan dengan melakukan aktivitas yang membuat bahagia
Kenyamanan adalah dasar kebahagiaan seseorang. Ketika kita merasa nyaman, pikiran akan jernih dan suasana hati menjadi lebih baik sehingga dapat membuat kita lebih mudah berpikir untuk mengatasi tekanan dari masalah yang sedang kita hadapi.
- Berpikir positif
Tekanan menjadi lebih parah ketika kita membumbuinya dengan pikiran negatif. Maka dari itu, penting sekali untuk kita mengedepankan pikiran positif agar dapat mengendalikan tekanan yang merugikan kita.
- Lakukan meditasi Tao (jing zuo).
Meditasi membuat pikiran lebih tenang. Ini sangat membantu untuk mengendurkan tekanan pikiran yang membuat tidak nyaman.
Beruntung sekali kita dapat belajar Ilmu Dao Yin Shu(导引术)karena saat latihan meditasi atau jing zuo, kita memiliki Dewa Pendamping (Hu Fa Shen) yang selalu setia mendengarkan curahan hati atas tekanan yang sedang kita hadapi. Dengan rajinnya kita melatih jing zuo,maka kita akan menjadi lebih tenang dan relaks, menstabilkan guncangan jiwa, serta menjauhi ketegangan dan keresahan agar dapat beristirahat penuh serta menghimpun kekuatan-kekuatan yang terpendam. Ini akan membuat kita memiliki daya kerja yang meningkat, meninggikan prestasi dalam usaha, serta lebih rendah hati dan lapang dada sehingga dapat mengurangi beban tekanan yang ada. Oleh karena itu, marilah kita belajar Ilmu Dao Yin Shu karena banyak sekali manfaatnya bagi kita!
Hidup manusia bagaikan sekuntum bunga, jalanan penuh rintang penuh sengsara
Siapakah yang dapat memberi rezekinya, kecuali Maha Dao Maha Dewa.