Di Kota Foshan, Tiongkok hiduplah seorang perempuan muda bernama Lulu. Lulu hidup sendirian karena orang tuanya baru saja meninggal. Lulu hidup mandiri dengan berdagang makanan ringan yang dia olah sendiri. Pada suatu hari saat Qing Ming (Ceng Beng) – saat orang-orang berziarah dan membersihkan kuburan leluhur – Lulu berziarah ke kuburan orang tuanya. Tanpa sengaja Lulu bertemu dengan seorang ahli feng shui yang sangat hebat, terkenal, dan ternyata adalah tetangga Lulu.
Singkat cerita, ahli feng shui tersebut melihat tata letak kuburan orang tua Lulu. Ahli feng shui tersebut menghela nafas setelah melihat dan menghitung-hitung arah kuburan orang tua Lulu. Dengan berat hati ahli feng shui tersebut berkata kepada Lulu bahwa tata letak kuburan orang tua Lulu sangatlah buruk dan berpengaruh buruk terhadap masa depan Lulu. Lulu diprediksi akan hidup miskin, susah, serta tidak bisa mendapatkan pasangan hidup. Lulu hanya bisa terdiam dan akhirnya pulang ke rumah. Lulu tidak terlalu memikirkan apa yang dikatakan oleh ahli feng shui tersebut. Lulu tetap menjalankan hidupnya dengan baik. Lulu adalah seorang perempuan yang murah senyum, berhati sangat baik, dan giat bekerja. Lulu sering berbuat kebaikan kepada orang-orang di sekitarnya dengan tulus dan tanpa pamrih. Ia pun sering menyumbangkan makanan kepada orang-orang yang membutuhkan. Hidup Lulu sangatlah sederhana, tetapi ia tetap melakukan banyak amal dan kebaikan.
Lima tahun berlalu. Lulu tanpa sengaja bertemu lagi dengan ahli feng shui yang pernah memprediksi kehidupan buruk yang akan menimpanya tersebut. Ahli feng shui tersebut terkejut dengan kondisi kehidupan Lulu. Lulu menikah dengan seorang pria tampan dan kaya raya serta telah dikaruniai dua orang anak, bahkan usaha makanan ringan yang ia miliki sekarang sudah menjadi sebuah usaha yang besar dan memiliki merek yang terkenal. Kehidupan Lulu sudah sangat baik dan jauh dari prediksi ahli feng shui yang terkenal sangat hebat ini.
Si ahli feng shui lalu bertanya kepada Lulu, apakah ada yang Lulu ubah dari tata letak kuburan orang tuanya? Lulu menjawab bahwa dia tidak mengubah sedikit pun tata letak kuburan orang tuanya. Ahli feng shui tambah bertanya-tanya, mengapa bisa terjadi hal demikian? Dengan penasaran dia lalu mengajak Lulu untuk mengunjungi kuburan orang tua Lulu. Setelah dilihat dan dihitung arah dan tata letak kuburan orang tua Lulu, ternyata memang terjadi perubahan feng shui dari yang sangat buruk menjadi sangat baik. Lulu dan ahli feng shui lalu teringat bahwa di kota Foshan tempat mereka tinggal ini pernah terjadi gempa dan longsor 4 tahun yang lalu (1 tahun setelah pertemuan antara Lulu dan ahli feng shui di kuburan orang tua Lulu).
Si ahli feng shui menyadari bahwa gempa dan longsor itu telah meruntuhkan sebuah pilar besar di arah depan kuburan orang tua Lulu sehingga mengubah feng shui kuburan tersebut dari sangat buruk menjadi sangat baik. Ahli feng shui tersebut tersenyum kemudian berkata kepada Lulu, “Anda orang yang baik hati, melakukan banyak amal dan kebaikan, serta mengutamakan kepentingan orang banyak. Feng shui adalah sebuah ilmu yang logis karena didasarkan pada statistik hasil riset dan memerlukan kemampuan menganalisa. Anda percaya atau tidak, feng shui tetap ada dan bekerja secara alamiah.” Sambil menepuk bahu Lulu, ahli feng shui lanjut berkata, “Anda berhati sangat mulia dan bermoral tinggi. Kebaikan-kebaikan Anda yang mengubah kehidupan Anda, bahkan alam pun tersentuh oleh kebaikan hati Anda.” Feng shui yang baik secara otomatis memang dimiliki oleh orang yang hati dan batinnya baik dan positif.