Menjadi bijaksana atau menjadi bodoh adalah pilihan, bukan takdir. Jadi, jangan pernah mengatakan bahwa Anda bodoh karena Anda ditakdirkan menjadi orang bodoh. Apa perbedaan antara orang yang bijaksana dan orang yang bodoh?
Orang bijaksana tahu apa yang baik dan melakukannya, juga tahu apa yang tidak baik dan tidak melakukannya. Sementara orang yang bodoh tahu apa yang baik, tetapi tidak dilakukan, dan tahu apa yang tidak baik, tetapi justru malah dilakukan. Apabila orang yang bodoh akhirnya terjatuh, itu semua adalah akibat dari perbuatan dan pilihannya sendiri. Kriteria bodoh dalam hal ini bukan berarti tidak tahu, melainkan tahu tetapi tidak mempedulikannya.
Orang yang bodoh, mungkin saja memiliki gelar akademis yang tinggi, seperti sarjana, master, dokter, atau profesor. Berikut ini contoh orang yang bodoh.
– Tahu kesehatan adalah harta yang terbesar, tetapi mengabaikannya.
– Tahu bahwa rokok, alkohol, dan narkoba dapat merusak kesehatan dan mental, tetapi masih mengonsumsinya.
– Tahu kurang tidur dapat membuat badan sakit, tetapi rela memangkas waktu tidur demi menonton film.
– Tahu bahwa memiliki suatu penyakit yang harus segera ditangani dengan pola hidup sehat, tetapi diabaikan karena gejalanya masih ringan atau belum merasakan gangguan yang serius.
– Tahu bahwa keluarga adalah harta yang tidak ternilai, tetapi memilih untuk mengabaikannya.
Di dalam buku Xiu Dao Bao Jian tertulis bahwa xiu Dao mengutamakan kesadaran bukan larangan. Memiliki kesadaran berarti kita bisa membedakan mana yang salah dan benar. Dengan rajin xiu Dao, tumbuhlah kebijaksanaan kita untuk melakukan apa yang seharusnya kita lakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan. Lakukan terus-menerus sampai hal tersebut menjadi tindakan alamiah yang kita lakukan.