Pepatah Tiongkok 病从口入,祸从口出 (bìng cóng kǒu rù, huò cóng kǒu chū) memiliki arti penyakit datang dari mulut, petaka keluar dari mulut. Bagian pertama, 病从口入 (bìng cóng kǒu rù) mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kualitas makanan dan minuman yang kita konsumsi sehari-hari sehingga tidak menimbulkan penyakit. Kualitas makanan dan minuman tentu saja berkaitan dengan banyak hal, tetapi pada prinsipnya yang penting adalah bersih, sehat, dan cukup.
Dalam Kitab suci Thay Shang Lao Jun tertulis, “Jaga kesehatan badan bagian dalam diutamakan, kelebihan gizi dan lemak mudah menimbulkan penyakit, jadi siksaan.” Kitab suci Thay Shang Lao Jun mengingatkan kita untuk menjaga asupan makanan bagi tubuh. Melalui mulut, kita memasukkan makanan dan minuman yang mengandung berbagai zat gizi yang diperlukan tubuh. Jika kita dapat mengendalikan dengan baik kualitas dan kuantitas makanan dan minuman yang masuk ke dalam mulut, maka tubuh akan meresponnya dengan baik. Nah, hasilnya adalah tubuh kita tidak mudah sakit.
Bagian kedua pepatah Tiongkok, 祸从口出 (huò cóng kǒu chū) mengingatkan kita tentang pentingnya menjaga kata-kata yang keluar dari mulut agar tidak menimbulkan petaka di kemudian hari. Kata-kata yang baik bisa membawa kebaikan, sedangkan kata-kata yang buruk bisa mendatangkan bencana. Sama halnya dengan menjaga kebersihan makanan yang masuk ke mulut, kita harus menjaga ‘kebersihan’ kata-kata yang keluar dari mulut. Kata-kata yang bersih akan menimbulkan rasa damai di hati pendengarnya, sedangkan kata-kata yang kasar dan kotor akan membuat pendengarnya tidak nyaman.
Bagaimana menjaga mulut kita supaya mengeluarkan kata-kata yang bersih? Kata-kata yang terucap atau keluar dari mulut kita bersumber dari pikiran atau batin kita. Maka dari itu, pikiran atau batin kita harus bersih agar kata-kata yang keluar dari mulut juga bersih. Sebaliknya, jika pikiran atau batin kita kotor, maka kata-kata yang keluar dari mulut juga akan kotor. Kitab suci Thay Shang Lao Jun mengingatkan dengan jelas, “Hati-hatilah berbicara dan cerdaslah berpikir!”
Pertanyaan berikutnya adalah bagaimana menjaga pikiran atau batin kita tetap bersih? Inilah tugas bagi setiap orang yang siutao (xiudao) untuk selalu xiu xin yang xing, yaitu merevisi diri secara terus-menerus. Salah satunya adalah mengikis secara terus-menerus sifat sombong, merasa benar sendiri, dan ingin menang sendiri. Dalam berinteraksi dengan sesama, kita seharusnya berusaha menempatkan orang lain pada posisi terhormat dan tidak meninggikan diri sendiri. Dengan selalu memegang prinsip ini dalam berinteraksi dengan orang lain, secara lambat laun pikiran kita menjadi lebih sehat, bersih, dan normal. Dengan cara ini, kata-kata yang keluar dari mulut akan lebih baik, tidak berlebihan, dan bisa diterima orang lain dengan baik.
Hasil merevisi diri yang benar akan mengubah kualitas diri secara keseluruhan. Salah satu hasil yang tampak di permukaan adalah sikap dan perilaku yang terpuji serta selalu menjaga sopan santun dalam berbicara dan berinteraksi dengan orang lain.