Pemimpin Bukan Terlahir, tetapi Dibentuk

Pemimpin adalah sebutan yang identik dengan kegiatan memimpin, mengepalai, atau menjadi orang yang berdiri paling depan. Sebenarnya pemimpin itu lebih luas dan lebih dalam daripada sekadar gelar. Banyak orang yang ditunjuk sebagai ketua atau kepala, tetapi yang dilakukannya hanyalah sebatas menyuruh, memberikan perintah-perintah agar anggota-anggota kelompoknya mau melakukan hal-hal yang diinginkannya.

Pemimpin yang baik dapat mengamalkan jiwa kepemimpinan di dalam hati dan perbuatannya. Artinya, ia benar-benar memimpin kelompoknya agar dapat lebih maju dan dapat mencapai visi, misi, atau yang dicita-citakan, demi kepentingan kelompok tersebut dan bukan kepentingan pribadi.

Terkadang, pemimpin tidak harus berdiri di depan saja, tetapi dapat menempatkan diri di samping, bergandengan dengan anggota kelompoknya untuk beriringan maju bersama. Bahkan, terkadang harus bisa merelakan dirinya di posisi paling belakang, menjadi pendorong sekaligus menjadi orang yang rela mengalah dan berada di posisi yang kurang nyaman demi kesejahteraan anggotanya.

Selain itu, kualitas lain yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah kemampuannya untuk memberikan pengaruh. Banyak pemimpin yang tidak dihiraukan anggotanya karena ia tidak dapat memengaruhi atau meyakinkan anggotanya. Misalkan, sikap dan sifatnya tidak “anggun” sehingga tidak diteladani dan tidak dihiraukan oleh para anggotanya.

Menjadi pemimpin tidak hanya di tempat kerja atau organisasi. Menjadi pemimpin bisa dilakukan di dalam keluarga, bahkan menjadi pemimpin bagi diri sendiri. Mengapa diri sendiri perlu dipimpin? Bukankah kita melakukan sesuatu sesuai kesadaran otak kita?

Terkadang, kita sebagai manusia bisa kehilangan arah dan tujuan dalam hidup ini. Dengan memiliki sifat kepemimpinan di dalam diri, kita akan mampu memotivasi diri sendiri pada saat kita sedang putus asa dan kehilangan arah. Rela mengalah pada diri sendiri demi tujuan yang lebih besar, mengerti cara menempatkan diri, dan bisa mengandalkan diri sendiri.

Sayangnya, tidak ada manusia yang terlahir menjadi pemimpin. Pemimpin dibentuk dari dedikasi, usaha, kegigihan, serta hati dan moral yang baik. Kepemimpinan adalah sebuah sikap, bukan sekadar sebuah jabatan.