Pada suatu hari saya bertanya kepada Fu Fa Shen, “Mengapa hidup ini terasa sulit?” Saat itu Fu Fa Shen pun memberi jawaban yang ringkas, sederhana, dan mengena. “Gotik (demikian Fu Fa Shen memanggil nama saya), hidup itu akan terasa mudah bila kamu sudah mampu menjalaninya sama seperti kamu mengendarai mobil di jalanan. Ringkasnya kalau kamu sudah mahir, maka hal yang dulunya sulit akan terasa gampang.”
Saya pun termenung, mencoba menangkap pesan-Nya, dan mencari tahu sumber kesulitan hidup manusia itu apa. Setidaknya, sumber kesulitan dalam hidup manusia dapat dilihat dari sisi luar berikut.
Koridor kehidupan sudah dijelaskan oleh Maslow lewat Piramida Motivasi Manusia.
Para mahasiswa manajemen ataupun para manajer pada umumnya sudah sangat mengenal Teori Motivasi Maslow yang menggambarkan motif penggerak manusia sebagai upaya untuk memenuhi kebutuhan mulai dari yang paling dasar, yaitu kebutuhan sandang, pangan, papan dan seterusnya (lihat gambar). Nah, di situlah ada tantangan, kesulitan, dan rintangan yang perlu dilewati oleh manusia sehingga terasa bingung, mumet, dan ruwet kalau belum bertemu cara dan jalannya.
Bahkan pada revisi teorinya, Maslow menambahkan kebutuhan spiritual yang transenden melampaui realita yang diserap oleh panca indra dan batas ilmu pengetahuan manusia. Lihat gambar berikut.
Sebagai tambahan, dalam setiap lapisan piramida itu terkandung simbol Rp dimana benar pernyataan ini. Uang bukanlah segala-galanya, tetapi segala-galanya butuh uang. Setiap lapisan piramida terkait dengan uang. Nah, kombinasi antara kebutuhan manusia dan uang inilah salah satu sumber persoalan manusia, yang umumnya dialami oleh mereka yang belum bertemu jalan untuk bisa mencapai kebebasan finansial.
Problema kehidupan manusia terletak pada siklus lahir, tua, sakit, dan mati.
Ada juga yang menggambarkan kehidupan di mana manusia tak pernah lepas dari kesulitan: setelah lahir menjadi tua; karena tua, maka jatuh sakit; kalau sudah sakit, maka giliran selanjutnya adalah mati; serta siklus suka-duka, lara, dan pati. Bila hidup hanya dipandang dalam empat urutan itu, betapa menyedihkan hidup ini.
Problema kehidupan manusia yang ketiga terletak pada hubungan aku dan kamu, kita dan mereka.
Sumber kesulitan dalam kehidupan yang dialami oleh manusia bisa saja karena masalah hubungan antarmanusia, seperti yang sering kita lihat di sinetron yang penuh isak tangis, yaitu soal salah paham, benci hingga dendam kesumat, saling curiga dan prasangka, soal cinta dan ketulusan, tarik-menarik antara kesetiaan dan pengkhianatan, soal tipu-menipu, antara kejujuran melawan keculasan, hingga KDRT dalam keluarga.
Siutao, Tao Ying Suk, dan Membalik Keadaan
Kabar baiknya, berbahagialah kita yang sudah menjalani siutao, berkenalan dengan Tao Ying Suk, dan bercengkerama dengan Dewa-dewi. Mengapa demikian? Ini karena dari sanalah kita menggali berbagai pengetahuan yang dibutuhkan untuk menjawab soal kehidupan yang tergambar dalam Piramida Kebutuhan Maslow; dalam urutan lahir, tua, sakit, dan mati; serta gara-gara hubungan antarmanusia.
Bersambung ke Siutao: Belajar Mengemudi hingga Juara Sejati (Bagian 2)