Manusia pada dasarnya di kehidupan ini mencari berbagai macam keinginan, baik dari kesuksesan, kebahagiaan, cinta kasih, badan yang sehat, kekayaan, kemakmuran, nama baik, persahabatan, dll. Untuk mendapatkan keinginan-keinginan tersebut, selain giat bekerja, mengeluarkan modal berupa materi, diri kita sendiri pun juga harus memiliki “pusaka” penting dalam menjalin hubungan dengan orang lain. Apa sajakah “pusaka” itu?
Penulis teringat pada sebuah catatan hasil mendengar Ciang Tao (Jiang Dao -讲道) yang sempat disampaikan oleh Guru Besar Li Shifu beberapa tahun silam. Dalam hidup ini, manusia pada dasarnya punya “Tiga Pusaka Penting” (Ren Sheng Zhi San Bao-人生之三宝), yaitu:
1. Senyuman (Wei xiao微笑):
Jadi manusia harus banyak tersenyum, karena selain melatih otot-otot muka kita untuk tidak kaku, dan membuat kita bisa lebih awet muda, dengan senyuman kita bisa membawa “kehangatan” tersendiri kepada orang lain yang melihat senyuman kita. Dan senyuman ini akan memberikan “ciri khas” diri kita sendiri di mata orang lain.
Namun, hati-hati! Kalau keseringan senyum-senyum sendiri tanpa sebab, bisa dikira “Orang Sakit Jiwa”, hehehe…
2. Mendengarkan orang lain (Qing ting 倾听):
Tidak ada orang di dunia ini yang tidak mau didengarkan kata-katanya, baik dari anak kecil, orang tua, laki-laki, tua, muda, penjual, pembeli, dsb. Dengan kita bisa mendengarkan orang lain, maka secara tidak langsung kita menghargai keberadaan setiap orang, dan memunculkan rasa simpati antara satu dengan yang lainnya.
Contohnya: saat berdagang, ketika seorang pembeli memberikan komplain kepada penjual barangnya, lalu pedagang tersebut mendengarkan dan memberikan solusi terbaik kepada komplain pelanggan tersebut, tidak lain dan tidak bukan pembeli tersebut akan sulit berpindah hati kepada pedagang lainnya.
Tapi perlu diingat, dalam mendengarkan orang lain, kita juga perlu menjaga kerahasiaan dari hal-hal yang diberitahukan orang lain kepada kita. Tentunya kita tidak mau kehilangan kepercayaan orang lain kepada kita bukan?
3. Memuji orang lain (Zan mei 赞美):
Pujian adalah bentuk kalimat apresiasi sederhana yang ingin didengar oleh semua orang. Dengan adanya pujian, menjadikan satu motor penggerak/ motivasi kepada semua orang untuk bisa bekerja lebih baik, dan berkreasi lebih maksimal.
Oleh karena itu, sebagai makhluk sosial, kita perlu menjaga hubungan antar sesama dengan “tidak pelit” melontarkan pujian dengan tulus. Namun, perlu diingat, pujian yang berlebihan kepada seseorang juga kurang baik, karena bisa berdampak menjadi “pujian palsu” atau membuat orang lain menjadi salah paham.
Ketiga hal ini adalah pusaka yang paling sederhana, paling mendasar yang bisa dilakukan oleh siapapun. Apabila kita melakukannya secara tulus, dan tanpa pandang bulu kepada semua orang, tentunya bisa merubah kehidupan diri kita dan orang lain. Dan dengan hubungan kita dengan sesama yang semakin erat dan semakin luas, jalan untuk menggapai keinginan-keinginan kita pasti akan bertambah lebar dan menjadi mudah.