Menurut data WHO pada tahun 2019, rata-rata usia harapan hidup manusia adalah 73,4 tahun. Data tersebut menunjukkan bahwa usia hidup manusia tidak begitu panjang dan ada batasnya. Karena terbatas inilah, maka kita harus menjalankan hidup ini dengan sebaik-baiknya.
Selain umur ada batasnya, uang juga ada batasnya, maka uang harus diatur dengan baik supaya kebutuhan dasar tercukupi. Bahan bakar fosil juga terbatas, maka mulai diciptakan sumber energi alternatif dan kita harus menghemat energi. Intinya adalah segala sesuatu yang terbatas perlu dikelola dengan sebaik-baiknya. Apalagi tentang hidup kita, tentu saja harus diisi dengan hal-hal yang baik untuk diri kita, orang lain, ataupun makhluk hidup lain.
Salah satu tujuan xiu Dao adalah berumur panjang dan sehat supaya bisa hidup lebih lama lagi untuk berbuat kebaikan. Berbuat kebaikan akan membuat kita merasa lebih baik. Ada rasa bahagia setelah melakukan kebaikan dan merasa berguna bagi sesama.
Berbuat kebaikan janganlah dijadikan beban. Sebisanya kita berbuat saja. Apabila ada suatu hal yang membuat kita tidak bisa berbuat kebaikan untuk sesama, maka jangan merasa bahwa diri kita bukanlah orang baik. Yang penting kita tidak memiliki niat buruk terhadap orang lain, itu sudah merupakan kebaikan. Seulas senyum yang kita berikan atau sapaan ramah yang kita ucapkan, bisa membuat orang lain merasa lebih baik. Ini juga adalah kebaikan.
Selain berbuat kebaikan, alangkah baiknya kalau kita mengisi hidup kita dengan hal yang berguna untuk diri kita, seperti memiliki mindset yang benar, membiasakan diri untuk bersyukur atas apa yang kita miliki, tidak mempermasalahkan hal-hal sepele, dan meminimalkan kecemasan.
Kebanyakan orang mengaitkan kebahagiaan dengan materi. Saya bahagia apabila memiliki banyak uang. Saya bahagia apabila memiliki pacar. Saya akan bahagia apabila sudah memiliki rumah dan mobil pribadi. Kita akan sulit merasa bahagia apabila memiliki banyak syarat.
Hal yang perlu kita lakukan adalah membiasakan diri bersyukur atas hal-hal sederhana yang ada di sekitar kita. Bersyukurlah atas kesehatan kita, atas rumah yang kita tempati meskipun masih menyewa karena masih ada tempat untuk berteduh, bersyukur atas makanan yang kita makan hari ini, dan sebagainya.
Tidak mempermasalahkan hal-hal sepele. Masalah besar dikecilkan dan masalah kecil diabaikan. Kalau bertemu semak berduri di jalan yang kita lalui, berputar saja, lalu mencari jalan lain. Kalau mendapatkan buah yang masam, ya dibuang saja. Membesar-besarkan masalah sepele akan menghabiskan waktu dan energi.
Fokuslah pada apa yang masih bisa dilakukan. Jika kita menggerutu, marah, atau sedih karena semua hal yang tidak enak, ibarat kita berkunjung ke bengkel mobil dan heran kenapa ada ceceran oli di sana? Ya, memang begitulah keadaannya.
Jika kita tertimpa masalah, ya sebaiknya diterima saja dan tidak perlu diperdebatkan. Kita sering kali menyiksa diri dengan pikiran kita sendiri. Ini lebih menyiksa daripada kenyataan yang sebenarnya. Sering kali kenyataan terjadi jauh sekali dari apa yang kita khawatirkan. Untuk mengatasi kekhawatiran, kita sebaiknya mengantisipasi sebelum masalah terjadi. Kita perlu menyediakan payung sebelum hujan dan menyadari bahwa memang ada hal-hal yang terjadi di luar kendali kita.
Miliki lingkungan yang positif. Jangan menyiakan hidup kita sendiri dengan menyimpan dendam atas masalah yang sudah berlalu, membicarakan orang lain tanpa mengubah keadaan menjadi baik, dan memberikan banyak waktu untuk emosi negatif orang lain! Jangan sampai di akhir hidup, kita menyesal karena menghabiskan banyak waktu untuk orang-orang yang tidak seharusnya diberi tempat dalam kehidupan kita.
Kita harus lebih baik lagi menggunakan waktu kita. Uang kita saja harus digunakan dengan baik, apalagi waktu. Waktu tidak bisa kembali dan umur kita ada batasnya.