Serba-serbi Sejarah – Fu Hao

Jika kita berbicara mengenai sosok jenderal wanita dari daratan Tiongkok, yang pertama kali muncul dalam benak kita pastilah kisah Hua Mulan. Namun, berdasarkan penemuan arkeologi dari Dinasti Shang, sekitar 3000 tahun yang lalu hiduplah seorang jenderal wanita pertama yang bernama Fu Hao.

Fu Hao bukanlah nama asli dari sang jenderal wanita karena pada masa itu nama seorang wanita tidak tercatat di dalam sejarah. Nama Fu Hao merupakan pemberian dari kaisar karena Fu Hao merupakan ratu dari Kaisar Wu Ding dari Dinasti Shang. Pernikahan mereka berdua merupakan pernikahan politis dari dua kerajaan besar. Meskipun demikian, Wu Ding sangat mengasihi sang ratu. 

Pada suatu hari terjadilah pemberontakan besar-besaran di bagian utara kerajaan. Fu Hao dengan sigap mengajukan diri untuk memimpin langsung pasukan kerajaan guna meredam pemberontakan tersebut. Awalnya sang kaisar menolak. Ia tidak ingin istrinya celaka di medan perang. Namun karena Fu Hao bersikeras, akhirnya sang kaisar mengizinkan. 

Fu Hao digambarkan sebagai seorang jenderal wanita yang gagah perkasa. Dengan postur tubuh yang tinggi, beliau menggunakan sebuah kapak besar sebagai senjata utamanya. Fu Hao memimpin pasukan menuju utara. Kemenangan demi kemenangan diraihnya dan pemberontakan pun berhasil diredam. Saat Fu Hao dan pasukannya kembali ke ibu kota, sang kaisar menyambut kemenangan mereka dengan iring-iringan yang megah. 

Sejak itulah Fu Hao membantu Kaisar Wu Ding menangani bidang militer kerajaan. Sering kali Fu Hao berangkat ke medan perang seorang diri dan memimpin pasukan. Namun tidak jarang pula, sang kaisar memimpin langsung bersama sang ratu. Kedua tokoh ini akhirnya mampu memberikan kesejahteraan dan kedamaian kepada masyarakat pada masa itu. 

Tidak hanya bidang militer, Fu Hao juga sering memimpin upacara pemujaan dan persembahan bagi para leluhur. Upacara ini merupakan upacara sakral pada masa Dinasti Shang yang dilaksanakan setiap tahun. 

Sungguh disayangkan, Fu Hao meninggal di usia muda, yaitu 33 tahun. Penyebab kematian beliau masih simpang siur. Namun, gugur di medan perang menjadi spekulasi yang paling masuk akal karena berdasarkan tradisi Dinasti Shang, seseorang yang gugur di medan perang tidak boleh dimakamkan di dalam ibu kota. 

Kaisar Wu Ding membangun sebuah makam yang cukup besar bagi sang istri, beberapa ratus kilometer dari ibu kota. Oleh karena itu, makam Fu Hao tidak pernah dijarah oleh musuh dan berhasil ditemukan oleh para arkeolog pada tahun 1976. 

Di dalam makam terdapat dua buah kapak besar yang terbuat dari perunggu dan berukiran kepala naga. Kapak ini adalah senjata yang digunakan oleh Fu Hao di medan perang. Catatan kisah kehidupan Fu Hao juga ditemukan di dalam makam tersebut, berupa ukiran pada tulang hewan dan tempurung kura-kura. Banyak perhiasan dari giok, cermin, dan ribuan cangkang kerang juga ditemukan di dalam makam Fu Hao tersebut. Cangkang kerang digunakan sebagai mata uang pada masa Dinasti Shang. Penemuan-penemuan ini dapat kita lihat di Museum Yinxu yang terletak di daerah Anyang, Henan. 

Sayangnya selama ribuan tahun sebelum penemuan makam Fu Hao, kisah sang jenderal wanita tidak pernah tercatat dengan baik sehingga beliau menjadi tokoh hebat yang terlupakan. Bahkan, di dinasti berikutnya Fu Hao digambarkan sebagai seorang pria yang bernama Fu Yue dan merupakan perdana menteri dari Kaisar Wu Ding. Namun, berkat penemuan makam Fu Hao, kisah sang jenderal wanita pertama ini dapat diceritakan secara turun-temurun.