Wu Wei

Wu Wei (无为) merupakan sebuah istilah yang sangat populer di kalangan umat Tao. Dalam kitab Dao De Jing bab ke-37 dituliskan, “Dao Chang Wu Wei Er Wu Bu Wei (道常无为而无不为).” Jika diterjemahkan secara harfiah berarti ‘Tao sering kali tidak berbuat, tetapi berbuat’. Seseorang yang moralitasnya tinggi dan tindakannya selaras dengan Tao sering kali bertindak seperti ‘tidak berbuat, tetapi berbuat’. Apa sebenarnya makna dari kalimat ini? Berikut kira-kira penjelasan dari kalimat ‘tidak berbuat, tetapi berbuat’.

Interpretasi yang pertama dilihat dari sisi ‘tidak berbuat’, yang berarti apabila manusia tidak berbuat suatu sebab atau tindakan yang dapat menimbulkan akibat tidak baik bagi orang lain dan diri sendiri, berarti ia telah berbuat sesuatu hal yang baik. Dengan kata lain, tidak berbuat suatu kejahatan, hal yang tidak pantas, atau hal yang dapat merugikan orang lain sesungguhnya adalah suatu sikap yang baik dan mulia. Sebagai kaum xiu Dao (siu Tao), kita harus terus melatih diri untuk tidak berbuat segala tindakan yang tidak selaras dengan Tao dan mengikis habis pikiran yang tidak selaras dengan Tao. Segala perbuatan yang dapat merugikan orang lain akan memperbanyak hutang yang harus dibayarkan atau ditanggung akibatnya oleh orang yang berbuat tersebut.

Interpretasi lainnya dilihat dari sisi ‘berbuat’, yang berarti berbuat segala sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, tetapi merasa tidak berbuat. Dengan kata lain, berbuat banyak jasa dan amal, tetapi tidak pernah merasa telah berbuat banyak jasa dan amal, tidak pernah merasa diri memiliki banyak jasa yang pernah diperbuatnya, atau bisa dikatakan juga, berbuat amal, tetapi tidak mengharapkan pamrih dari perbuatannya tersebut. Lao zi mengibaratkannya sebagai kerja paru-paru; jika paru-paru dalam kondisi baik dan normal, maka orang tidak merasa bahwa paru-parunya sedang bekerja; sebaliknya jika paru-paru dalam kondisi yang tidak normal, maka orang akan mengetahuinya karena paru-paru yang tidak normal akan membuat orang tersebut menjadi susah bernapas atau sesak. Jadi sebagai kaum xiu Dao (siu Tao), kita hendaknya dapat berbuat banyak amal dan jasa dengan tanpa pamrih, berbuat semaksimal mungkin hal-hal positif demi kebaikan orang banyak, dan mengendalikan batin dengan tidak merasa diri telah berbuat amal dan jasa.