5 Tips Mengkritik dengan Bijaksana

Bagi kebanyakan orang, kritik sangat tidak enak didengar. Namun, kritik diperlukan untuk mengetahui apa saja kekurangan kita supaya kita bisa berubah menjadi lebih baik. Pada zaman sekarang kritik ada di mana-mana, seperti di Facebook, Instagram, blog, Youtube, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebagai netizen yang Xiu Dao, kita sudah seharusnya mengetahui bagaimana cara mengkritik dengan baik dan bijaksana. Berikut ini lima tips dalam memberikan kritik dengan bijaksana.

  1. Harus tahu perbedaan antara mengkritik dan menghina atau merendahkan.

Sebelum memberikan kritik, kita harus terlebih dahulu mengetahui perbedaan antara mengkritik dan menghina atau merendahkan. Mengkritik adalah menganalisis atau mengevaluasi sesuatu dengan tujuan memberikan pemahaman, apresiasi, atau memperbaiki pekerjaan, sedangkan menghina atau merendahkan adalah memandang rendah terhadap orang lain dan merasa lebih daripada orang yang direndahkan. Kedua pengertian tersebut memperlihatkan perbedaan pada tujuannya. Maka dari itu, kita harus lebih berhati-hati pada saat mengkritik seseorang.

  1. Memberikan kritik hanya jika diminta 

Terkadang kita terlalu banyak berbicara. Tidak ada yang meminta pendapat, kita memberikan pendapat. Bahkan tidak ada yang meminta bantuan, kita membantu. Mungkin maksud kita baik, tetapi setiap manusia memiliki pemikiran, tujuan, dan cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu. Oleh karena itu, kita perlu belajar untuk saling menghargai. Kita lebih baik memberikan kritik apabila diminta oleh orang yang bersangkutan. Kita tidak perlu selalu memberikan kritik terhadap segala sesuatu yang tidak sesuai dengan  pemikiran kita. Lebih baik kita berfokus pada diri kita dan selalu mengkritik diri sendiri supaya kita bisa menjadi lebih baik lagi. 

  1. Memberikan kritik disertai saran

Seperti yang dijelaskan pada poin pertama, tujuan mengkritik adalah memberikan pemahaman untuk perbaikan. Oleh karena itu, dalam mengkritik kita sebaiknya tidak hanya menunjuk pada kekurangan yang ada, tetapi juga memberikan saran untuk perbaikan. KIta sebaiknya mengatakan “menurut saya…”, “seperti yang saya pelajari…”, atau “mungkin bisa digunakan untuk…” supaya orang yang dikritik mendapatkan saran dan tidak merasa disalahkan.

  1. Berusaha memberikan kritik dengan nada yang datar

Nada bicara merupakan salah satu faktor penting dalam berkomunikasi. Kalimat yang sama persis, tetapi diucapkan menggunakan nada yang berbeda dapat menimbulkan dua perbedaan. Sebagai contoh, “Kamu dari mana saja?” Pertama-tama cobalah berbicara dengan nada yang datar, kemudian cobalah berbicara dengan nada yang tinggi! Terdapat perbedaan besar ya kan? Kita sebaiknya selalu menggunakan nada yang datar saat mengkritik.

  1. Menggunakan teknik sandwich dalam memberikan kritik

Tujuan dari teknik sandwich adalah agar orang yang dikritik dapat menerima kritik tanpa merasa tersinggung, tetapi malah merasa senang. Seperti halnya sandwich (roti lapis), teknik ini memiliki tiga bagian, yaitu pembuka seperti roti bagian bawah, kritik sebagai isi dari sandwich, dan penutup sebagai roti bagian atas. Berikut ini contoh memberikan kritik kepada rekan kerja setelah melakukan tugas bersama.

  • Pertama, bukalah dengan komentar positif, “Terima kasih atas kerja kerasmu sehingga acara ini terlaksana dengan baik.”
  • Kedua, sampaikan kritik yang membangun, “Supaya lebih praktis, sebaiknya lain kali kita menggunakan grup chat untuk koordinasi, jangan chat pribadi. Hal ini yang menyebabkan kesalahpahaman kemarin.”
  • Ketiga, akhiri dengan komentar positif kembali, “Tetapi overall pekerjaan kamu bagus sekali dan kamu sangat bertanggung jawab. Saya senang sekali bisa bekerja sama dengan kamu.”

Apabila seseorang marah saat menerima kritik, bukan selalu berarti dia tidak mau belajar atau terlalu sensitif, tetapi mungkin cara mengkritik kita yang kurang bijaksana. Jadi, kita harus selalu ingat lima tips di atas dalam mengkritik.