Menghadapi Penderitaan dalam Hidup

Hidup manusia tidak terlepas dari berbagai macam masalah. Masalah terkadang datang tiba-tiba dan menerpa dengan bertubi-tubi sehingga kita merasa begitu menderita. Oleh karena itu, banyak orang mengatakan bahwa hidup adalah sebuah penderitaan. Bagaimana kita sebagai orang Tao menanggapi hal ini? Benarkah hidup kita ini sekadar penderitaan belaka?

Pertama-tama, kita perlu mengetahui dari mana penderitaan itu datang. Ada tiga sumber penderitaan di dalam hidup kita. Sumber pertama adalah penilaian dan standar dalam masyarakat sekitar.  Di dalam masyarakat terdapat standar benar dan salah atau sukses dan tidaknya seseorang. Kita bisa saja dinilai gagal dalam hidup atau dinilai salah dalam bertindak sehingga kita merasa begitu menderita. 

Sumber kedua adalah kesalahan diri sendiri. Terkadang karena pola pikir dan sudut pandang kita yang sempit, kita menilai sesuatu yang sederhana sebagai sebuah tragedi yang begitu menyedihkan. Sebuah masalah yang seharusnya bisa diselesaikan dengan kepala dingin, kita biarkan berlarut-larut hingga menjadi masalah besar yang membuat diri kita menderita.

Sumber ketiga datang dari proses alamiah. Masalah dalam kehidupan tidak dapat dihindari. Namun, kita mampu melakukan apa yang kita bisa dan seharusnya kita lakukan untuk memperbaiki situasi pada saat itu juga.

Kunci untuk mengendalikan penderitaan adalah merevisi diri. Dengan membangun kekuatan dan tanggung jawab serta mengubah pola pikir dan sudut pandang, penilaian dari orang lain tidak lagi menjadi sebuah masalah. Jika kita bersedia menghadapi setiap masalah dengan berani, maka kita akan menjadi semakin kuat dan menjadi seseorang yang lebih baik. Kabar baiknya, tidak ada batasan sampai mana kita bisa terus berkembang menjadi lebih baik. Dengan begitu, kita akan merasa setiap tindakan kita menjadi penting untuk dijalankan dan memberikan kekuatan untuk berkembang. Apabila kita tidak lagi takut menghadapi penderitaan dan masalah, kita akan secara sukarela menghadapi penderitaan dan masalah tersebut dengan gagah berani sebagai bagian dari proses merevisi diri.