Pada tahun 2013, tepatnya 12 Oktober untuk pertama kalinya saya mendengarkan jiang Dao dari Li Shang Hu Shi Fu. Pada waktu itu sedang berlangsung acara PPTM (Pemantapan dan Pendalaman Tao Muda-mudi) di Jakarta. Sesuatu yang pertama itu selalu menjadi kenangan yang tak terlupakan. Kesan pertama yang saya rasakan terhadap Shi Fu adalah guru yang benar-benar luar biasa. Bahasa yang digunakan Shi Fu sewaktu memberikan penjelasan menggunakan bahasa anak muda pada waktu itu atau biasa disebut ‘bahasa gaul’, padahal waktu itu Shi Fu sudah berumur 80 tahunan.
Menjelaskan menggunakan bahasa gaul membuat saya lebih rileks dan tidak mengantuk. Tiga jam berlalu tanpa terasa sama sekali. Saya masih sigap merangkum menggunakan tata bahasa saya sendiri. Menurut saya, ada beberapa poin penting yang setelah sembilan tahun berlalu, masih berlaku dan bisa dijalankan. Judul jiang Dao pada waktu itu adalah “Muda-Mudi menjadi Pilar”. Berikut adalah poin-poin pentingnya.
- Muda-mudi harus memperbaiki diri sendiri dahulu, baru bisa mengatur rumah tangga, baru bisa mengatur negara. Jangan berpikir untuk mengubah orang lain kalau diri sendiri belum benar sebab menjadi contoh adalah cara terbaik untuk mengajarkan sesuatu kepada orang lain.
- Jika ada orang yang mengajak berdebat soal Dao, dengarkan terlebih dahulu, mengerti apa yang dibicarakan, baru menjawab. Jangan terbalik! Apa yang kita ucapkan mencerminkan diri kita sendiri dan mencerminkan pandangan orang lain terhadap Dao yang kita pegang teguh. Jadi, kita harus lebih berhati-hati dalam berbicara.
- Semua agama yang ada harus bisa merakyat atau memberikan faedah untuk orang lain baru bisa berkembang. Tidak dapat dipungkiri bahwa semua orang yang menganut sebuah agama memiliki berbagai macam tujuan. Beberapa contohnya, yaitu supaya dapat jodoh, mendapatkan teman bisnis, menjadi lebih tenang dalam kehidupan, dan lain-lain.
Selama ini xiu Dao adakah faedahnya untuk diri sendiri? Keluarga? Orang lain?
Untuk diri sendiri tentu saja lebih sehat dan lebih tenang. Kalau untuk keluarga, bisa membangun keluarga yang harmonis dan bisa menjadi contoh yang baik untuk orang lain.
- Belajar memberikan nomor tiga untuk ‘ego”. Manusia tidak lepas dari yang namanya ego, di mana manusia memikirkan dirinya sendiri serta berkata dan bertindak sesuai dengan keinginan dirinya. Namun, sebagai orang yang xiu Dao, kita harus menjadikan ‘dia’ nomor satu , kemudian ‘kamu’, dan yang terakhir baru ‘aku’ (ego) itu sendiri.
- Agama Dao itu apa? Agama Dao adalah agama yang mengajarkan tentang jalan kebenaran, tentang bagaimana bersikap dalam kehidupan sehari-hari, agama yang menganjurkan semua umatnya untuk selalu belajar memperbaiki diri. Agama Dao merupakan agama pertama di dunia, tetapi semua nilai ajarannya masih bisa diikuti sampai saat ini dan masih terus berkembang sesuai dengan zaman.
Selama tiga jam mendengarkan jiang Dao dari Shi Fu, kami tidak diperbolehkan untuk pergi ke toilet. Awalnya saya bingung mengapa? Namun, pada akhir jiang Dao-nya, Shi Fu berkata, “Apabila saya memperbolehkan kalian pergi ke toilet, nanti omongan saya didengarkan setengah-setengah dan bisa menjadi salah arti.” Dari kalimat itu saya menyadari kalau Shi Fu sudah berpikir banyak langkah ke depan.
Banyak hal yang saya pelajari dari jiang Dao Shi Fu saat itu, bahkan Shi Fu memberikan wejangan untuk muda-mudi agar lebih baik ke depannya. Salah satunya adalah aturan makan dengan keluarga calon suami/istri; yang mana jika kita perempuan, jangan sampai berdiri untuk mengambil makanan; sedangkan laki-laki harus terlihat menikmati makanan. Bagaimana bersikap terhadap uang, menghargai uang agar kita bisa mempunyai uang banyak, dan masih banyak lagi.