Banyak orang salah mengartikan ‘ambisi’ dan ‘obsesi’. Walaupun sama-sama dapat diartikan sebagai keinginan atau kehendak, tetapi keduanya memiliki perbedaan.
Ambisi diartikan sebagai keinginan yang kuat, sedangkan obsesi adalah bayangan atau emosi yang tidak terkendali di dalam keinginan yang kuat. Jika suatu keinginan menyebabkan emosi yang tidak terkendali, kekecewaan yang mendalam, kecemasan dan ketakutan yang berlebihan, serta pikiran dipenuhi iri dan dengki sehingga memaksakan diri dengan menghalalkan segala cara dan mengorbankan segalanya, berarti kita sudah terobsesi dengan ambisi. Obsesi yang demikian bisa berubah menjadi ‘obsesif’ (maniak, gelap mata, psikopat, sampai gangguan kejiwaan, seperti stres hingga depresi). Mempunyai ambisi boleh-boleh saja, asal jangan sampai terobsesi hingga menghancurkan segalanya. Jika kita memfokuskan energi dan pikiran untuk merealisasikan suatu keinginan, dan keinginan itu masih terkendali serta berjalan sesuai rencana, berarti ambisi kita masih berada di jalur yang benar.
Tak perlu menggubris ucapan orang yang iri terhadap keberhasilan kita karena kalau kita menggubris ucapan orang lain, hanya akan memadamkan keinginan kita, seperti menyiram api dengan air. Jika kita telah berusaha maksimal, tetapi keinginan masih belum terwujud, kita harus bisa menerima kenyataan. Jangan menyalahkan diri sendiri, orang lain, atau keadaan karena akan menimbulkan stres dan depresi. Bangkitlah dan buat rencana baru! Jadikan kegagalan sebagai motivasi untuk meraih kesuksesan! Jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi untuk mencapai kesuksesan versi dan cara kita sendiri! Jangan sampai ambisi membuat kita berubah menjadi sombong! Tetaplah rendah hati dan menjadi pribadi yang menyenangkan!
Mewujudkan keinginan yang positif dan mulia harus didasari dengan niat, motivasi, tujuan, cara, dan perencanaan yang baik dan benar. Kita juga sebaiknya melihat kemampuan diri sendiri dan menyesuaikan dengan kaidah he qing, he li, dan he fa sehingga tidak menjadikan beban dalam diri kita. Kita harus selalu berusaha serta berpikir positif atau optimis bahwa hasil tidak akan mengkhianati proses, lalu menyerahkan hasilnya kepada Mahadewa Thay Shang Lao Jun dengan ikhlas.