Xiu Dao adalah proses panjang dalam kehidupan ini, yang dimulai dari usia muda hingga usia tua dan seterusnya. Pada setiap tahapan usia, seyogianya kita semakin meningkatkan pemahaman tentang hidup, kehidupan, dan kehidupan bersama. Setidaknya, semakin tua, kita semakin mampu mengerti banyak hal, memaklumi banyak hal, serta semakin bijaksana dalam menilai dan memutuskan segala sesuatu.
Dao (Tao) adalah aturan-aturan dalam menjalani kehidupan ini. Semakin panjang perjalanan kita dalam xiu Dao, semestinya semakin banyak kita merasakan dan memahami keberadaan aturan main dalam hidup ini. Kita menjadi semakin tenang dan legawa dalam berinteraksi dengan orang lain, semakin dapat mengikuti alur-alur alamiah, dan tidak memaksakan kehendak sendiri.
Dao (Tao) juga dapat dikatakan sebagai kebenaran hakiki, di mana semua aliran menuju ke sana, dan semua makhluk bergerak ke arah yang sama. Dao adalah ibu dari alam semesta, termasuk manusia di dalamnya. Perjalanan xiu Dao adalah perjalanan kembali menuju pangkuan ibu yang maha besar. Perjalanan ini memerlukan pengorbanan, yaitu ego yang harus terus-menerus dikikis hingga batin menjadi jernih tanpa tercemar sedikit pun.
Aturan-aturan bersama dalam kehidupan adalah hal yang paling nyata dalam hidup ini. Xiu Dao menjunjung tinggi aturan-aturan dalam kehidupan, mengatur sebaik-baiknya hubungan dengan sesama, serta meningkatkan kualitas hubungan dalam keluarga, saudara, teman, rekan kerja, dan semua orang yang bersentuhan dengan kita. Kualitas hubungan yang baik akan memberikan dampak positif terhadap ketenangan batin kita. Sebaliknya, ketenangan batin yang baik juga akan memberikan dampak positif terhadap kualitas hubungan dengan sesama.
Salah satu aspek terpenting dalam hubungan dengan sesama adalah kemampuan memahami sudut pandang orang lain. Kita tidak bisa mengontrol orang lain atau mengatur apa yang mereka lakukan dan katakan. Namun, kita bisa mengatur batin kita sendiri agar dapat merespons tindakan dan perkataan orang lain dengan lebih bijaksana. Kadangkala apa yang dilakukan orang lain dengan cepat membuat kita tersinggung dan jengkel. Namun, jika direnungkan dengan tenang, sebenarnya orang lain belum tentu bermaksud buruk terhadap kita. Sering kali yang muncul dalam hati hanyalah perasaan praduga yang tak berdasar, yang membuat ego kita tersinggung dan merespons secara berlebihan.
Proses memahami ini tidaklah mudah. Dari usia 10 tahun, 20 tahun, 30 tahun, 40 tahun, 50 tahun, 60 tahun, dan seterusnya, apakah kita sudah mampu memahami sudut pandang orang lain? Apakah kita sudah bisa melepaskan ego, harga diri, gengsi, dan rasa malu yang berlebihan, serta berani tetap tenang dalam menghadapi perkataan dan perbuatan orang lain? Terkadang orang lain memiliki alasan tersendiri atas tindakan dan perkataannya, entah itu disengaja maupun tidak. Setelah kita mengetahui alasan-alasan tersebut, sering kali kita menyadari bahwa kejengkelan dan ketidakpuasan kita terhadap sikap, kata-kata, atau perbuatan orang lain terasa sangat kekanak-kanakan dan tidak ada gunanya sama sekali.
Pada usia berapa kita semua dapat mencapai tahap mampu memahami sudut pandang orang lain? Inilah langkah awal kita menuju tahap xiu Dao selanjutnya. Karena saat itu, kualitas kehidupan kita akan berubah total. Diri sendiri, keluarga, dan orang-orang di sekitar kita akan merasakan dampaknya. Kita akan menjadi lebih tenang dan damai, keluarga akan lebih akur dan bahagia, lingkungan sekitar akan lebih senang menyambut kehadiran kita, serta aura kedamaian akan mengalir ke segala arah dan membawa perubahan kualitas bersama.
“Xiu Dao justru untuk lepas dari kekacauan dan tekanan batin, hingga membumbung, mendapatkan suatu alam yang tak terintang lagi.”
(Siu Tao menuju Kesempurnaan)