Setiap manusia yang hidup pasti memiliki masalah. Masalah timbul karena dua faktor utama, yaitu keegoisan manusia dan keingintahuan yang tinggi terhadap masalah orang lain (KEPO – Knowing Every Particular Object). Keegoisan adalah sikap seseorang yang bertindak seenaknya atau semena-mena terhadap keadaan atau orang lain. Sementara itu, keingintahuan yang tinggi bisa muncul karena keinginan untuk membantu menyelesaikan masalah atau sekadar ingin tahu agar bisa dibicarakan atau diviralkan. Akan tetapi, semakin banyak orang yang terlibat atau semakin banyak orang yang tahu, masalah justru bisa menjadi semakin besar.
Tidak ada alat ukur khusus untuk menilai besarnya sebuah masalah. Masalah yang dianggap berat atau ringan tidak bisa disamakan antara satu orang dengan orang lainnya. Contohnya, seorang ibu rumah tangga yang memiliki dua anak mungkin menganggap pembantu yang berhenti sebagai masalah yang berat. Namun, keadaannya akan berbeda bagi pasangan yang baru menikah. Jadi, apabila ada seseorang yang bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya, janganlah kita langsung menghakimi dan mengatakan bahwa masalah tersebut sepele. Mendengarkan dengan baik, belajar berempati, dan memberikan sedikit saran mungkin bisa sangat membantu. Beberapa masalah terkadang bisa terselesaikan dengan dukungan dari keluarga, teman, atau kerabat. Namun, bisa juga justru menjadi semakin rumit karena terlalu banyak orang yang mengetahuinya.
Sebenarnya, masalah itu bernilai 0 (nol), bukan sesuatu yang negatif maupun positif. Kita, sebagai subjek yang mengalaminya, yang menentukan apakah masalah tersebut bersifat positif (baik) atau negatif (buruk). Sepositif apa pun sebuah masalah, pasti ada sisi negatifnya; begitu pula sebaliknya—selaras dengan prinsip yin yang. Orang xiu Dao terus belajar dari kehidupan sehingga melihat masalah sebagai sarana untuk berkembang dan mengembangkan diri melalui proses penyelesaiannya.
Langkah pertama saat menghadapi masalah adalah menerimanya dengan lapang dada, lalu katakan, “Ya sudahlah, ini bisa terselesaikan dengan baik.” Sikap ini akan meningkatkan kekuatan batin dan membantu menjernihkan pikiran kita dalam menghadapi situasi yang ada. Semakin tenang pikiran, semakin tinggi pula kreativitas kita untuk menyelesaikan masalah tersebut. Langkah berikutnya adalah berusaha menyelesaikannya pada waktu yang tepat karena terkadang ada beberapa masalah yang bisa selesai hanya dengan menunggu. Apabila masalah tidak kunjung selesai, kita bisa mencari bantuan dari orang-orang yang bisa dipercaya, guna mendapatkan pandangan dan saran mereka. Jika masalah tersebut mulai mengganggu ritme kehidupan, seperti sulit tidur, sering menangis atau merasa ketakutan setiap saat, mulai tidak mencintai diri sendiri (malas mandi, tidak peduli penampilan), hingga melakukan hal-hal yang tidak biasa, maka bantuan tenaga profesional sangatlah dianjurkan.
Jangan pernah melarikan diri dari masalah karena itu hanya akan mengulur waktu atau menunda pertemuan dengan masalah yang sama atau lebih berat. Menyelesaikan masalah justru membuat kita lebih berpengalaman dan lebih kuat. Ingatlah, masalah akan selalu ada selama kita masih hidup di dunia ini. Tetaplah semangat menjalani proses, selesaikan satu per satu masalah, dan jadilah manusia yang semakin baik dari waktu ke waktu.