Zaman berubah, mode baju berubah, ilmu pengetahuan berubah, dan teknologi, apalagi. Bagaimana dengan manusia? Apakah juga berubah?
Secara fisik, manusia berubah. Perubahan ini sudah mencapai lompatan kuantum. Jutaan tahun lalu, manusia purba termasuk spesies kera yang cerdas. Spesies cerdas ini terus berevolusi selama ribuan tahun sehingga saat ini fisiknya sudah berubah menjadi kita-kita yang cantik dan ganteng ini. Menurut saya, ini sudah optimal. Perubahan fisik berikutnya mungkin terbatas pada peningkatan tinggi badan, kulit yang lebih bersinar, penampilan yang lebih awet muda, rambut yang tidak mudah beruban, dan kulit yang kencang sehingga pada usia 70 tahun tampak seperti berusia 50 tahun.
Manusia terdiri dari jiwa dan raga, fisik dan mental. Namun, apakah perkembangan jiwa dan mentalnya sejalan dengan kemajuan fisiknya? Banyak orang berpendapat bahwa pada zaman sekarang, dengan kemajuan teknologi yang pesat, manusia menjadi lebih rapuh saat menghadapi masalah dan cenderung overthinking, insecure, tidak sabar menunggu proses, ingin serba instan, kurang peduli dengan sesama dan lingkungannya, menutup diri, dan merasa kesepian. Ironis memang, di balik fisik yang sempurna ternyata jiwa dan mentalnya tidak mendukung. Inilah kenyataan yang ada di depan kita, dan mungkin kita adalah salah satu di antaranya.
Bagaimana cara menghadapinya, atau lebih tepatnya, apa yang harus kita lakukan? Xiu Dao adalah jawaban yang tepat karena ilmu dan ajaran Tao selalu relevan dalam segala zaman, atau mengikuti zaman. Ajaran Tao dapat dijelaskan dengan metode kekinian yang dapat diterima oleh segala kalangan sehingga ilmu Tao selalu terlihat baru, seperti matahari yang selalu bersinar setiap hari, meskipun sudah ada sejak zaman dahulu.
Menurut saya, konsep-konsep dalam ajaran Tao, seperti yin yang, xiu xin yang xing, qing jing wu wei, he qing, he li, he fa, zi ran, dan masih banyak lagi, apabila dipahami dan dipraktikkan, akan menjadi petunjuk yang mengarahkan kita agar tidak bimbang dalam menjalani hidup dan menjadi manusia yang seutuhnya.
Tentu saja, dalam kehidupan manusia, ada pasang surutnya, tetapi asal kita tetap memegang teguh ajaran Tao, niscaya kita akan bisa terus bergerak maju dan tidak akan tenggelam di dalam ombak kehidupan.