Ada suatu fase di mana seseorang harus menanggung dua kewajiban sekaligus, yaitu 上有老下有小 – shàng yǒu lǎo xià yǒu xiǎo, dia harus menjaga orang tua dan menjaga keluarga kecilnya sendiri (istri/suami dan anak-anaknya). Inilah yang dinamakan generasi sandwich. Pada saat yang sama, kita harus dapat menjaga keseimbangan dan keharmonisan dalam berbagai aspek kehidupan untuk generasi atas yakni orang tua dan untuk generasi di bawah kita yakni anak-anak kita. Tanpa membatasi ataupun membedakan gender, semua manusia sesungguhnya memiliki kewajiban yang sama terhadap orang tua dan terhadap anak.
Seiring perkembangan zaman, pola dan ritme hidup manusia berubah. Pada zaman dahulu, pada generasi kakek nenek ataupun orang tua kita, mereka umumnya menikah pada usia muda, tetapi pada zaman sekarang usia menikah dan memiliki anak sudah bergeser ke usia yang lebih matang karena tuntutan pendidikan dan karier. Akibatnya, ada fase yang disebut generasi sandwich, yaitu pada saat orang tua kita sudah tidak lagi produktif dan anak-anak kita masih kecil-kecil. Mereka semua sama-sama memerlukan banyak perhatian dan kebutuhan finansial.
Sesungguhnya, fase ini dapat diatasi dengan baik, yakni dengan perencanaan sejak dini. Di lapis generasi mana pun kita berada, sebaiknya kita memiliki perencanaan yang baik. Berikut ini beberapa hal yang dapat kita perhatikan.
- Perencanaan finansial
Perencanaan finansial yang baik sejak dini berguna untuk menghindari risiko-risiko yang akan terjadi. Jika kita masih muda dan produktif, tidak ada salahnya kita mempersiapkan dana pensiun kita kelak dan asuransi kesehatan yang baik karena seiring bertambahnya usia, produktivitas kerja akan berkurang dan risiko kesehatan semakin tinggi. Jangan sampai kita menjadi beban bagi anak kita kelak, apalagi kita belum tahu bagaimana kondisi finansial anak di masa depan. Ada baiknya kita mempersiapkan masa tua kita sendiri dengan selalu menyisihkan penghasilan kita untuk dana darurat dan dana pensiun. Jangan terjebak dalam gaya hidup berlebihan! Ingat, biaya hidup itu tak seberapa besar dibandingkan dengan gengsi dan gaya hidup.
- Menerapkan pola hidup sehat sejak dini
Jiwa dan raga yang sehat merupakan modal dasar kita dalam menjalani kehidupan. Jika kita bisa sejak muda menjaga pola hidup yang sehat, maka risiko sakit akan berkurang. Menjaga pola makan, berolahraga, dan bermeditasi (jing zuo) akan sangat membantu kita untuk selalu sehat. Kesehatan merupakan harta yang tidak ternilai bagi diri kita sendiri dan keluarga kita.
- Keseimbangan pembagian waktu
Kita perlu mengatur dan membagi waktu secara seimbang antara bekerja, beristirahat, serta berkumpul bersama keluarga dan teman. Kita juga perlu menciptakan quality time yang baik mengingat begitu banyak hal yang harus dilakukan, tetapi waktu yang dimiliki terbatas. Ingatlah bahwa orang tua dan keluarga kecil kita memerlukan perhatian yang sama.
Semua orang memang memiliki situasi dan kondisi kehidupan yang berbeda-beda. Tidak semua hal yang kita rencanakan bisa berjalan mulus seperti yang kita harapkan. Namun, jika kita dapat berpikir jauh ke depan dan membuat suatu perencanaan akan lebih baik dibandingkan tidak melakukan apa-apa. Semoga bermanfaat.