Di sebuah kota kecil di Cina, hiduplah tiga bersaudara yang penuh semangat; Li Ming, Li Yen, dan Li Hua. Ketiganya memiliki kehidupan yang cukup sukses dan sibuk di kota yang berbeda. Li Ming adalah seorang dokter yang bekerja di rumah sakit besar di Shenzhen, Li Yen adalah seorang pengusaha di Tianjin, dan Li Hua bekerja sebagai terapis di Chengdu.
Suatu hari, kabar buruk datang. Ayah mereka mengalami kecelakaan serius saat bekerja di ladang. Kecelakaan itu mengakibatkan ayah mereka harus dirawat di rumah sakit dalam waktu lama. Kabar tersebut membuat ketiga saudara itu segera kembali ke kampung halaman untuk mendukung ayah mereka.
Ketika mereka tiba di kampung, mereka melihat kondisi ayah mereka yang sangat lemah dan membutuhkan perawatan intensif. Melihat keadaan ini, ketiga saudara tersebut segera bersepakat untuk bekerja sama merawat ayah mereka. Mereka menyadari bahwa bakti kepada orang tua adalah tanggung jawab yang harus mereka emban bersama.
Sebagai seorang dokter, Li Ming mengambil peran utama dalam memastikan ayah mereka mendapatkan perawatan medis terbaik. Dia berkonsultasi dengan dokter di rumah sakit setempat, mengawasi setiap tahap perawatan, dan memberikan saran-saran medis yang diperlukan. Dia juga memastikan bahwa ayah mereka menerima pengobatan yang sesuai dan melakukan pemeriksaan rutin untuk memantau perkembangan kesehatannya.
Li Yen, dengan keahliannya sebagai pengusaha, bertanggung jawab untuk menanggung semua biaya pengobatan. Dia menggunakan tabungannya dan bahkan menjual beberapa aset bisnisnya untuk memastikan bahwa ayah mereka mendapatkan perawatan terbaik tanpa khawatir tentang biaya. Li Yen juga mengurus asuransi kesehatan ayah mereka dan berkoordinasi dengan rumah sakit mengenai pembayaran dan administrasi.
Li Hua, sebagai terapis, mengambil peran dalam memberikan dukungan emosional dan terapi fisik bagi ayah mereka. Setiap hari Li Hua menghabiskan waktu bersama ayah mereka, berbicara dengannya, dan memberikan dukungan moral yang sangat dibutuhkan. Dia juga membantu dalam rehabilitasi fisik, memastikan ayah mereka mendapatkan latihan yang diperlukan untuk pemulihan.
Ketiga saudara ini menunjukkan kerja sama yang solid dan dedikasi yang tulus dalam merawat ayah mereka. Mereka membagi tugas dengan baik, mendukung satu sama lain, dan tidak pernah mengeluh meskipun tugas tersebut berat. Mereka menyadari bahwa momen ini bukan hanya tentang merawat ayah mereka, tetapi juga tentang memperkuat ikatan keluarga dan menunjukkan rasa bakti yang mendalam.
Mereka juga melibatkan komunitas di kampung mereka. Tetangga dan teman-teman keluarga membantu dengan memberikan dukungan moral dan bantuan praktis. Kehadiran mereka memberikan semangat tambahan bagi ayah mereka untuk berjuang melawan sakit.
Berkat perawatan yang penuh kasih dan kerja keras ketiga anaknya, kondisi ayah mereka perlahan-lahan membaik. Dia mulai bisa berjalan kembali dengan bantuan dan semangat hidupnya kembali pulih. Ayah mereka sangat terharu dengan pengorbanan dan bakti anak-anaknya. Dia merasa sangat bangga dan bersyukur memiliki anak-anak yang begitu peduli dan bertanggung jawab.
Cerita ini menjadi inspirasi bagi banyak orang di kampung mereka, bahkan hingga di luar kampong, untuk selalu menghormati dan merawat orang tua kita dengan sepenuh hati. Ketulusan, kerja keras, dan bakti ketiga saudara ini menunjukkan bahwa dalam keadaan sulit, keluarga yang bersatu dapat mengatasi rintangan apa pun. Mereka mengingatkan kita bahwa bakti kepada orang tua adalah nilai yang sangat berharga dan merawat orang tua adalah tanggung jawab yang penuh cinta dan kehormatan.