Perjalanan xiu Dao seseorang dapat dilihat dari kualitas hubungannya dengan pasangan. Hal ini dikarenakan dalam hubungan suami istri, banyak pembelajaran dan pengertian yang harus dijalani. Seseorang yang hangat dan harmonis dengan pasangannya pastilah mampu memberikan banyak toleransi, pengertian, komitmen, mengalah, dan masih banyak hal lagi. Hubungan yang harmonis juga menandakan bahwa kedua pihak memahami cara berkomunikasi yang baik antarpasangan. Tentu hal ini menunjukkan bahwa kualitas xiu Dao seseorang juga sangat berpengaruh di dalamnya. Seberapa lapang hati kita dalam menghadapi masalah rumah tangga? Dapatkah kita menekan ego kita demi kepentingan bersama? Dapatkah kita berpikir dan melihat dari sudut pandang pasangan kita? Menjalani kehidupan suami istri dapat dikatakan sedang mempraktikkan teori Dao. Apabila hubungan kita dengan pasangan tidak harmonis, sering bertengkar, tidak mau mengalah, dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik, maka praktik kita dalam menjalankan xiu Dao adalah nol besar.
Kehidupan rumah tangga tidak terelakkan dari banyak masalah, baik masalah finansial, emosi, keluarga, maupun perbedaan sudut pandang. Lalu apa yang harus kita lakukan agar hubungan kita selalu hangat dan harmonis dengan pasangan? Beberapa kuncinya, antara lain terbuka untuk membicarakan hal yang pahit sekali pun, membiasakan diri untuk membicarakan masalah dari akarnya, menerima bahwa pasangan tidak selalu setuju, serta bersedia untuk bersama-sama mencari solusi masalah. Membicarakan hal yang pahit dinamakan difficult conversation atau ‘percakapan pahit’ dalam istilah psikologi.
Sepasang suami istri pasti memiliki budaya, pola pikir, ajaran, dan sudut pandang yang berbeda. Hal ini disebabkan karena mereka lahir dan dibesarkan di lingkungan yang berbeda. Maka dari itu, sangat wajar apabila ada banyak hal yang tidak sama antara suami dan istri, seperti pilihan makanan, cara mendidik anak, cara menghadapi masalah, dan masih banyak lagi. Apabila kita berusaha untuk mengubah pola pikir pasangan menjadi mirip seperti kita, maka hal itu akan sangat melelahkan dan sulit untuk berhasil. Begitu juga sebaliknya, kita tidak bisa serta-merta mengorbankan prinsip hidup kita dan mengalah mengikuti pasangan kita. Mungkin hubungan kita akan harmonis, tetapi tidak dengan kesejahteraan psikologi kita. Harus ada solusi yang mana kedua pihak mau sedikit mengalah, tetapi tetap mendapatkan kepuasan emosional. Hal ini dapat dilakukan dengan berlatih melakukan percakapan pahit. Percakapan yang pahit dapat diawali dengan kedua pihak duduk bersama. Kemudian salah satu pihak menyampaikan semua hal dari sudut pandangnya. Hal itu dapat berupa apa yang ia senangi, apa yang tidak ia senangi dari pasangan, apa yang ia rasakan, dan bagaimana solusi yang ingin ia capai. Pada saat pasangan kita berbicara, kita dilarang untuk mencela atau memotongnya. Kita seharusnya mendengar dengan hati dan berusaha memahami pasangan secara sungguh-sungguh. Lalu berikutnya adalah giliran pasangan satunya untuk menyampaikan. Setelah semua unek-unek disampaikan, barulah kita mendapatkan pengertian baru tentang perasaan pasangan kita selama ini. Langkah berikutnya adalah mengakui kesalahan masing-masing. Walaupun kita merasa tidak bersalah, tetapi kita tetap bersalah apabila telah membuat pasangan kita merasa tersakiti. Maka dari itu, kita harus mau menerima, mengakui, dan berusaha memperbaiki kesalahan. Terakhir, kita dapat berkomitmen dengan pasangan untuk bersama-sama memperbaiki diri menuju solusi yang telah disetujui. Dengan demikian, banyak masalah akan selesai tanpa berlarut-larut dan kita terbiasa untuk lebih terbuka dengan pasangan. Pada akhirnya, kita memiliki keluarga yang selalu harmonis. Ini menunjukkan bahwa xiu Dao kita sudah lebih maju selangkah lagi.