Kunci Sukses dalam Xiudao

Orang yang siutao (xiudao) sudah dibekali dengan ilmu Tao Ying Suk (Dao Yin Shu), diingatkan untuk selalu merevisi diri  (xiu xin yang xing), dan dianjurkan untuk terus berbuat amal kebaikan. Ketiga poin tersebut merupakan kunci untuk meraih kesuksesan dalam siutao (xiudao). Ketiganya harus diterapkan dalam kehidupan secara bersamaan dan berkesinambungan.

  • Berlatih Tao Ying Suk (Dao Yin Shu)

Melalui ilmu Tao Ying Suk, kita dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani serta memperkuat sukma kita. Dengan melakukan lian gong secara rutin dan terarah, setiap orang yang siutao (xiudao) dapat memiliki kesehatan yang prima, semangat yang tinggi, batin yang tenang, pola pikir yang matang, dan intuisi yang tajam.

  • Merevisi diri (xiu xin yang xing)

Setiap orang yang ingin memperoleh kemajuan dalam proses siutao (xiudao) perlu senantiasa melakukan revisi terhadap dirinya dalam semua hal, seperti kesehatan, keuangan, pendidikan, dan masih banyak lagi. Orang yang siutao (xiudao) juga perlu mengetahui dan mempraktikkan cara berpikir yang bijaksana, cara berbicara yang santun, serta cara berperilaku yang baik dalam hubungannya dengan posisinya dalam kehidupan, baik sebagai anak, pasangan (istri atau suami), orang tua, saudara, bos, pegawai, rekan kerja, maupun sahabat. Ada tidaknya kemajuan dalam proses merevisi diri dapat terlihat dari pola pikir yang matang, pengendalian emosi yang baik, tutur kata dan perilaku yang baik, serta kehidupan yang harmonis.

  • Berbuat amal kebaikan

Dengan berbuat amal kebaikan, kita dapat memberikan manfaat kepada orang lain. Berbuat amal tidak harus dengan uang. Kita juga dapat mengamalkan tenaga, waktu, dan pikiran kita. Berbuat amal dapat dilakukan secara berkala dengan cara aktif membantu di taokuan atau organisasi sosial. Nilai dari perbuatan amal bukan terletak pada besar kecilnya uang, tenaga, atau waktu yang dikeluarkan, tetapi terletak pada ketulusan hati kita untuk memberikan manfaat kepada orang lain.

Satu hal yang penting untuk diwaspadai oleh orang yang siutao (xiudao) adalah tidak boleh merasa dirinya sudah hebat. Kalau cangkir sudah penuh, maka cangkir tidak bisa diisi lagi. Kalau kita merasa hebat, maka kita tidak bisa maju lagi. Ketika kita merasa hebat, kita telah menunjukkan kekurangan kita, yaitu kesombongan. Orang yang sombong merasa penuh, maka tidak bisa diisi lagi; mau menang sendiri, maka dijauhi orang; dan selalu membanggakan diri, maka ditertawakan orang. Kesombongan akan menghambat proses siutao (xiudao) kita, bahkan membuat kita mundur beberapa langkah.

Semakin tinggi ilmu atau kemampuan seseorang, semakin ia perlu merendah. Dengan demikian, ia baru bisa hidup tenang, bebas dari berbagai gangguan, dan terus mengasah ilmu dan kemampuannya agar semakin baik.

Orang yang siutao (xiudao) harus terus mengasah ilmu dan kemampuannya. Oleh karena itu, ia tidak boleh merasa sudah cukup, tidak mati di satu titik, harus berpikiran terbuka, dan selalu mengandalkan dirinya sendiri dalam melakukan berbagai hal.

Tingginya ilmu atau kemampuan yang disertai dengan kebijaksanaan akan membuat orang yang siutao (xiudao) menjadikan dirinya bermanfaat bagi banyak orang. Kehadirannya selalu dinantikan karena membawa kebahagiaan, kebaikan, dan manfaat  bagi orang lain.

Nilai dirimu bukan terletak pada seberapa hebat dirimu,

tetapi seberapa besar manfaat dirimu bagi orang lain.