Merangkul, Mengayomi, dan Membimbing

Tao adalah jalan penolong bagi umat manusia; jalan yang memandu umat manusia ke arah yang benar, terang, dan sentosa. Ajaran Tao sejatinya adalah ajaran yang penuh cinta kasih. Shifu Li Shang Hu mengajarkan kita untuk menyebarkan ajaran Tao ke seluruh penjuru dunia dan menolong orang sebanyak-banyaknya. Lantas, orang-orang seperti apa yang seharusnya kita tolong? Apakah kita harus memilih-milih dalam menolong?

Pada dasarnya, tidak ada satu pun orang di dunia ini yang tidak ingin ditolong. Setiap orang tentu menginginkan hidupnya lebih baik. Hanya saja, banyak faktor penghalang, baik eksternal maupun internal yang menghambat atau bahkan membuat orang tersebut menutup diri dari uluran tangan yang ingin menolongnya. Misalnya, orang yang kesulitan ekonomi, jangankan memikirkan kondisi spiritual atau rohaniah, untuk hidup saja sudah sulit. Misalnya lagi, ada orang yang telah begitu tertekan dalam hidupnya sehingga dia kerap mencari kesenangan duniawi dan tidak bisa lepas dari belenggu itu. Banyak orang yang membutuhkan bimbingan dan tersesat tidak tahu arah dalam hidupnya. Ini wajar terjadi. Bukan berarti dia tidak ingin ditolong, meskipun dia mungkin terlihat enggan menanggapi uluran tangan orang-orang di sekitarnya. 

Kita sungguh beruntung diberkahi dengan ajaran yang begitu istimewa yang bisa menolong orang-orang keluar dari kesengsaraan hidup. Alangkah baiknya jika kita dapat menggunakan keberuntungan ini untuk menolong sebanyak mungkin orang. Berikut adalah sebuah kutipan yang diambil dari buku kuning.

Menyalakan obor dalam kegelapan, ada orang yang gembira ria mendapatkan penerangan, ada pula yang membenci sinar itu karena menyilaukan mata.

Kita harus dapat memaafkan mereka yang benci karena mungkin mereka terlalu lama tenggelam dalam kegelapan hingga sementara belum dapat menerimanya.

Ajaran Tao sering kali diremehkan, baik secara sadar maupun tanpa sadar, karena dijabarkan dengan kata-kata yang sederhana. Namun sebenarnya, ajaran Tao sangat agung dan tidak mudah dimengerti. Oleh karena itu, kita harus bersikap lapang dada dan mengayomi mereka yang belum bisa memahaminya. Pupuklah kasih sayang dalam hati agar suara hati yang menggerakkan kita untuk senantiasa mau menolong dan menyayangi sesama dapat muncul secara spontan. Jangan sombong dan mengganggap ada orang-orang yang tidak pantas ditolong! Semua memiliki sebab musababnya. Marilah kita merangkul, mengayomi, dan membimbing! Jadilah orang yang penuh kasih sayang dan selalu siap menolong sesama!