Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang terjadi, baik dialami sendiri maupun terjadi di sekitar kita. Setiap peristiwa mengandung pelajaran yang dapat dipetik dan sangat bermanfaat untuk meningkatkan proses siutao kita.
Sebagai contoh, saat kita mau membayar belanjaan di kasir supermarket, terkadang kasir melakukan scan produk dua kali padahal barang tersebut hanya satu atau terjadi selisih antara harga yang tertera di label dan harga yang tercetak di setruk pembayaran. Lantas apa yang kita lakukan? Tentu saja kita akan berusaha melakukan klarifikasi untuk mendapatkan harga yang sesuai dengan label atau merevisi jumlah barang agar sesuai dengan yang kita beli. Mengapa kita melakukan hal ini? Tentunya ini dikarenakan kita sendiri tidak ingin dirugikan oleh pihak supermarket bukan?
Di sisi lain, bagaimana kondisinya jika dibalik, yaitu saat ada barang belanjaan kita yang tidak dihitung oleh kasir dan kita mengetahui kondisi tersebut. Apa yang akan kita lakukan? Berikut ini reaksi yang mungkin kita lakukan.
- Kita diam saja karena itu bukan kesalahan kita, melainkan kasir yang tidak teliti.
- Kita kembali dan memberi tahu kasir bahwa produk tersebut belum dihitung.
Sebelum memutuskan untuk memilih salah satu reaksi di atas, saya akan mencoba untuk menyampaikan logika dari kedua reaksi tersebut. Jika kita memilih poin 1, yang mana kita diam saja, maka hal tersebut akan merugikan pihak lain, apalagi jika petugas kasir yang harus menanggung kerugian tersebut. Bukankah sungguh kasihan? Bagaimana seandainya kita yang menjadi mereka? Tentu saja kita juga tidak mau dirugikan. Jika kita memilih poin 2, yang mana kita kembali dan memberi tahu kasir, maka kita membantu kasir untuk meminimalkan risiko kerugian yang terjadi. Selain itu, hati kita akan menjadi nyaman karena tidak membuat orang lain mengalami kerugian.
Mari kita coba mengingat kembali ajaran shifu kita! Dalam melakukan segala hal, baik itu berpikir, berucap, maupun bertindak sebaiknya selalu dipikirkan dengan matang terlebih dahulu dan jangan semaunya saja. Kita perlu melakukan hal tersebut agar kita dapat meminimalkan risiko buruk yang mungkin terjadi dan segala sesuatu yang kita lakukan dapat memberikan hasil yang terbaik bagi semua pihak.
Jika hati kita dasarnya baik, maka kita berusaha agar pemikiran, ucapan, maupun tindakan kita tidak merugikan pihak lain. Oleh karena itu, dari 2 pilihan reaksi di atas manakah yang akan pilih? Setiap keputusan yang diambil tentunya akan menentukan kemajuan dari kualitas siutao kita. Bagi kita yang menjalankan siutao, proses pembelajaran dalam kehidupan seharusnya tidak pernah berhenti. Jiayou!