Rajin Berbuat Kebajikan dalam Kebijakan

Salah satu anjuran dalam Tao TSM adalah sering berbuat amal kebaikan kepada orang lain, entah berbentuk sebuah respek di hati terhadap orang lain, tanpa memandang status sosialnya, maupun berupa tindakan memberi pertolongan secara nyata kepada orang lain. 

Selain itu, umat Tao diarahkan agar senantiasa menggunakan wu atau daya nalar yang tinggi agar dapat bertindak tepat sesuai dengan situasi, sesuai dengan waktu, sesuai dengan cara, dan sesuai porsi atau takaran. Sekali lagi, tepat waktu, tepat cara, tepat penyampaian, tepat kata, tepat sikap, dan tepat niat  agar tepat kena sasarannya. 

Pastilah kita cukup sering mendengar ujaran berbunyi demikian, “Janganlah memberi ikan, tetapi berilah pancing sebab jika memberi ikan, maka saat ikan habis, habislah orang itu. Namun, jika diberi pancing, diharapkan orang tersebut dapat mencari ikan sendiri.”

Dalam tulisan ini saya mencoba menyajikan bentuk-bentuk pertolongan yang bisa kita lakukan sesuai dengan kondisi orang yang mau kita tolong.

  1. Berilah ikan matang yang siap dimakan bila penerima dalam keadaan betul-betul tidak mempunyai alat memasak dan sudah kelaparan.
  2. Berilah ikan mentah bila penerima mempunyai alat memasak, tetapi tidak mempunyai lauk dan tidak bisa bekerja mencari uang karena sakit atau sedang tak berdaya.
  3. Berilah kail bila penerima mempunyai alat memasak, tetapi tidak mempunyai pekerjaan dan penghasilan untuk membeli ikan. 
  4. Berilah kail dan memancing bersama bila penerima ternyata belum pernah memancing, tidak tahu cara memancing, dan perlu kamu ajari terlebih dahulu.

Intinya, tetaplah menggunakan pertimbangan yang baik agar apa pun bentuk pertolongan yang kita berikan benar-benar tepat sasaran, entah menolong mengisi perutnya yang lapar, menginspirasi pikirannya yang buntu agar bertemu jalan mencari nafkah yang baru, maupun mendukung dan mendampingi dia sementara waktu sampai dia bisa bangkit dan berdikari. 

Semua pertolongan kita terapkan juga kesesuaiannya dengan jatah, kejodohan, dan jangkauan yang bisa kita lakukan. Ingatlah prinsip bijaksana menolong orang yang tidak bisa berenang dengan tidak membahayakan diri sendiri juga. Pastikan orang yang ditolong dan yang menolong selamat karena keselamatan dibutuhkan oleh keduanya. 

Tetap giatlah beramal (kung tek) dan gunakan terus daya nalar yang baik (wu). Terlibatlah secara aktif dalam memutar roda sirkulasi, siklus, dan distribusi kebajikan sambil mengasah terus wu agar menemukan penerapan yang paling bijak. Dengan menjalankan kung tek, misalnya dalam bentuk wu ji wu ren, akan memicu berputarnya siklus, sirkulasi, dan pendistribusian manfaat dan keberuntungan, baik bagi kita yang berinisiatif maupun orang yang menerima sentuhan kung tek dari kita, entah apa pun bentuk atau wujud kung tek yang kita bagikan. Bisa saja itu berupa uang, pengetahuan, perhatian dan kepedulian,ataupun pendampingan saat orang lain kesusahan hingga dapat bangkit berdikari.