Xiu Dao dan Merevisi Kehidupan Keluarga

Xiu Dao adalah proses yang menyeluruh dalam merevisi diri di segala aspek kehidupan, mencakup fisik/raga, jiwa/pikiran, dan kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang harus ditata supaya hidup kita dapat berjalan dengan lancar dan nyaman, mencapai kebahagiaan duniawi, sekaligus menyiapkan diri untuk memasuki dimensi kedewaan. Misalnya, terkait dengan pendidikan, menjalin hubungan dengan sesama, mengembangkan karier atau bisnis, membangun kehidupan berkeluarga, dan sebagainya. Jika hal-hal ini tidak direncanakan dan ditata dengan baik, maka banyak persoalan akan timbul, mengganggu ketenangan batin, dan menghambat proses pendalaman xiu Dao.

Kehidupan berkeluarga merupakan fase yang sangat penting dalam kehidupan seseorang. Dalam membangun keluarga, banyak hal yang harus diperhatikan, mulai dari menemukan pasangan hidup yang tepat, menciptakan suasana kondusif dan damai dalam keluarga, hingga menata ekonomi keluarga supaya semua anggota keluarga dapat bertumbuh bersama dengan nyaman.

Saat seseorang memasuki usia yang cukup untuk membangun keluarga, muncul kebutuhan untuk menemukan pasangan hidup. Memilih pasangan hidup yang sesuai sering kali menjadi persoalan yang cukup rumit. Dasarnya adalah keduanya merasa saling mencintai. Bibit cinta ini perlu dipupuk dan dirawat supaya dapat bertumbuh dan berkembang menjadi daya dorong dan daya hidup bagi pasangan sehingga mereka berani melangkah lebih jauh untuk berumah tangga dengan satu visi dan satu tujuan dalam membangun kehidupan bersama yang bahagia.

Setelah memasuki fase berumah tangga, persoalan-persoalan kehidupan mulai tampak nyata, mulai dari pemenuhan kebutuhan ekonomi, pengelolaan emosi dalam hubungan suami istri, pengelolaan waktu untuk kerja dan keluarga, hingga pengelolaan hubungan dengan orang tua, mertua, saudara-saudara, dan teman-teman dari kedua pihak.  Semua ini dapat menimbulkan perbedaan pandangan antara suami dan istri, yang jika tidak dikelola dengan baik, bisa memicu perselisihan, bahkan perpecahan.

Sebagai orang yang xiu Dao, “mengerti” menjadi kata kunci dalam mengarungi kehidupan. Begitu pula dalam kehidupan berumah tangga, jika masing-masing pasangan bisa mengerti, segala persoalan akan menjadi lebih ringan, mengecil, hingga tak lagi mengganggu karena keduanya secara sadar bekerja sama menghadapi segala rintangan. Seperti pepatah Tiongkok mengatakan, “Keluarga yang harmonis akan jaya” (家和万事兴  Jiā hé wàn shì xīng).

Apa yang dimengerti? Yakni aturan-aturan dalam menjalani kehidupan bersama. Menjalankan aturan-aturan yang semestinya dalam kehidupan berumah tangga sama dengan menjalankan Dao secara nyata. Misalnya, komitmen untuk saling menyayangi satu sama lain, akan membuat lebih ringan dalam menghadapi persoalan dari luar, baik ekonomi, sosial, maupun lainnya. Karena pasangan suami istri selalu fokus pada tujuan awal, yakni membangun kehidupan bersama yang bahagia, mereka akan selalu waspada, menghindari hal-hal yang tidak selaras dengan tujuan, dan hanya melakukan hal-hal yang sesuai dengan tujuan tersebut.

Pasangan suami istri harus fokus pada tujuan berumah tangga, hemat dan rajin bekerja untuk keluarga, saling mengalah dan toleran, mencintai pasangan dan keluarga tanpa syarat, tidak menghitung untung rugi, sabar, serta selalu mendahulukan kepentingan keluarga. Berikan yang terbaik untuk keluarga tanpa mengharapkan imbalan apa pun, hindari hal-hal yang kurang berkenan di hati pasangan dan keluarga, dan selalu jaga perasaan mereka. Ketulusan hati dan kejujuran harus menjadi landasan dalam bertindak. Kehidupan keluarga Dao semestinya menuju keharmonisan, kejayaan, dan kebahagiaan.

“Yang belajar Tao harus dapat menikmati penghidupan,
hidup mereka patut bersinar menyilaukan mata.”

(Buku Xiu Dao menuju Kesempurnaan)