Nasib manusia jika diibaratkan rembulan, ada penuh ada sabitnya. Ada naik dan turunnya. Setiap tahun senantiasa ada perubahan-perubahan. Jika kita mengacu pada Nong Li, kalendar yang digunakan oleh bangsa Tionghoa atau lebih dikenal dengan kalender Imlek, maka setiap tahun akan ada pergantian shio. Secara umum, setiap kelipatan tiga tahun disebut Chong (Hokkian: Ciong). Misalnya tahun 2021 adalah tahun kerbau. Maka ditahun ini yang Chong adalah shio naga, shio kambing, shio anjing dan shio kerbau itu sendiri.
Banyak umat awam yang khawatir, cemas, dan galau dengan Chong ini. Rasa cemas ini timbul karena dogma yang diwariskan dari generasi ke generasi, tanpa ada penjelasan lebih lanjut. Chong sendiri sebenarnya hanya potensi konflik. Karena secara statistik ada kecenderungan bahwa ditahun dengan perbedaan kelipatan tiga ini terjadi ketidak-cocokan atau konflik. Potensi konflik ini bisa terjadi di tempat kerja, di perjalanan, atau di mana saja. Timbul terhadap pasangan hidup, orang tua, anak, rekan kerja, ataupun siapa saja yang kita temui.
Bagi umat Tao, yang xiutao (baca: siutao) yang sudah melalui ritual Daoyin yishi (baca: tao ying ie se), kerap dikatakan sudah tidak mengenal Chong lagi. Ini disebabkan kaum yang xiudao harus senantiasa Wu (sadar). Dengan senantiasa Wu dalam berbagai kegiatan kita sehari-hari, disertai dengan rutin berlatih Daoyin shu (baca: Tao Ying Suk) umat Tao akan terhindar dari konflik dengan sendirinya.
Lantas bagaimana dengan umat lain pada umumnya? Di sinilah agama Tao hadir dan memberi pelayanan kepada umat dengan menyelenggarakan ritual Buyun yishi 补运仪式 (Hokkian: Po Un). Ritual ini memiliki banyak sebutan, seperti ci swak, tolak bala, dan sebagainya. Secara umum, Buyun memiliki arti menambah nasib jadi baik atau menambal yang tidak baik dijadikan baik.
Beberapa minggu setelah tahun baru Imlek di sejumlah Daoguan (baca: Tao Kwan) Thay Shang Men Xiao Yao Pai, setiap tahun secara rutin menyelenggarakan ritual Buyun yishi. Umat yang memiliki shio salah satu dari empat shio yang Chong dapat mendaftarkan diri dengan mencatatkan nama, tahun lahir, shio dan jenis kelamin kepada panitia setempat. Ritual ini terbuka untuk diikuti oleh siapa pun, termasuk yang pada tahun tersebut tidak sedang Chong.
Ritual Buyun akan mengundang Maha Dewa Thay Shang Lao Jun, dan Dewa Thay Shui yang bertugas di tahun tersebut. Fu Fa (petugas upacara) akan berbaris dalam suatu formasi Jiugong (sembilan istana). Dalam pergerakannya meniru gerak langkah Da Yi, seorang pejabat tinggi di masa lalu yang mendirikan dinasti Xia. Langkahnya ini disebut Yi bu (ie pu), merupakan simbol semangat tinggi tidak kenal lelah dalam mengatasi kesukaran. Seperti yang dialami oleh Da Yi ketika mengatasi bencana banjir di masa itu. Dalam pergerakan di dalam formasi Jiugong ini, ada satu titik di mana dilakukan Zhuan Yun (Chuan Yin), yang berarti merubah nasib.
Setiap tahun Dewa Thay Shui yang bertugas berganti. Untuk tahun 2021, Dewa Thay Shui yang bertugas adalah Jendral Yang Xin. Jendral Yang Xin (楊信) hidup pada Dinasti Han (206 SM-220 M), lahir di propinsi Shanxi. Yang Xin memiliki sifat yang teguh, setia, jujur, dan tidak mau ditekan. Karena sifat-sifatnya inilah, maka pada periode Yuan Ding (116-111 SM), Jendral Yang Xin diutus oleh Kaisar Han Wu Di untuk menundukkan bangsa Xiong Nu.
Dengan berpartisipasi dalam ritual ini, kita memohon agar diberikan perlindungan seperti nasib baik (hokky), rejeki, keselamatan, dan kelancaran sepanjang tahun yang baru dimulai ini. Ini juga merupakan salah satu bentuk amal yang dapat kita lakukan.
Tiap Tahun Bu Yun 补运 Berdasarkan Gong De 功德
Tiap Tahun Mendapatkan Fu Qi 福气 (Hokky)
Mengandalkan Ketulusan Hati