San Huang Wu Di atau yang dikenal sebagai Tiga Maharaja dan Lima Kaisar, merupakan tokoh-tokoh legenda yang diagungkan oleh masyarakat Tiongkok kuno jauh sebelum periode dinasti-dinasti. Ada banyak versi dari San Huang Wu Di ini, tetapi yang paling terkenal adalah versi dari sejarawan Sima Qian. Tiga Maharaja terdiri dari Nu Wa, Fu Xi, dan Shen Nong, sedangkan Lima Kaisar terdiri dari Kaisar Kuning atau Huang Di, Kaisar Zhuan Xu, Kaisar Ku, Kaisar Yao, dan Kaisar Shun.
Cerita bermula pada saat alam semesta belum terbentuk. Kemudian Pan Gu Shi membelah alam semesta dan memisahkan bumi dan langit. Dengan menggunakan tubuhnya, Pan Gu Shi menopang langit agar tidak lagi menyatu dengan bumi. Setelah puluhan ribu tahun, Pan Gu Shi meninggal. Tubuhnya kemudian menjadi bentuk-bentuk di muka bumi, seperti pegunungan, sungai, lautan, tanah, dan pepohonan. Menurut legenda, Nu Wa kemudian datang ke muka bumi dan menciptakan manusia menggunakan campuran tanah liat dan air. Beliau juga menciptakan binatang-binatang untuk menemani manusia.
Pada suatu hari, dewa air yang bernama Gong Gong dan dewa api yang bernama Zhu Rong saling berkelahi dan menyebabkan pilar langit jatuh ke bumi. Keadaan ini menyebabkan kekacauan di muka bumi. Banjir besar dan kebakaran merajalela dan menyengsarakan manusia. Nu Wa kemudian mengumpulkan batu lima warna dan menggunakannya untuk menambal lubang di langit. Beliau kemudian mengambil kaki seekor kura-kura raksasa dan menjadikannya pilar langit yang baru. Keadaan di muka bumi pun berangsur tenteram. Nu Wa kemudian disembah oleh masyarakat Tiongkok kuno sebagai sang dewi pencipta.
Fu Xi diperkirakan hidup pada tahun 3000 SM. Beliau melihat manusia sering kali hanya mengandalkan hasil buruan untuk bertahan hidup. Fu Xi menciptakan jaring yang terinspirasi dari sarang laba-laba, untuk menangkap ikan. Beliau mengajarkan kepada manusia cara memancing ikan dan mengolah makanan dengan api. Fu Xi juga menciptakan ba gua yang terinspirasi dari tempurung kura-kura. Beliau juga mengajarkan manusia cara melangsungkan pernikahan dan melarang pernikahan antarsaudara. Atas jasa-jasanya, Fu Xi disembah sebagai seorang dewa dan kelenteng beliau dapat ditemukan di Kota Tianshi, Provinsi Gansu.
Shen Nong hidup pada masa setelah Fu Xi, sekitar tahun 2800 SM. Beliau sangat berjasa di bidang pertanian dan pengobatan. Beliau mengajarkan manusia cara bercocok tanam dan mengenali tanaman obat-obatan. Beliau menciptakan banyak peralatan pertanian. Menurut legenda, tubuh beliau menjadi transparan karena terlalu sering memakan sendiri tanaman obat. Beliau mencoba tanaman obat yang ditemukan pada dirinya sendiri untuk menentukan khasiat tanaman obat tersebut. Karena tubuhnya transparan, beliau dapat mengamati reaksi tanaman tertentu terhadap tubuhnya. Namun suatu waktu, Shen Nong tidak sengaja memakan tanaman beracun dan tidak sempat meminum obat penawar sehingga beliau wafat. Atas jasa-jasa dan pengorbanan beliau untuk kemajuan umat manusia, Shen Nong disembah sebagai seorang dewa hingga kini.
Bersambung….