Zheng Guo lahir pada masa negara berperang di negara Han. Beliau tumbuh dalam keluarga sederhana yang sangat mementingkan pendidikan. Terlahir dari keluarga petani, Zheng Guo sedari kecil sangat tertarik pada proses irigasi atau pengairan sawah. Zheng Guo juga sering membantu ayahnya bertani atau bercocok tanam. Beranjak dewasa, Zheng Guo menjadi seorang ahli di bidang pengairan dan diangkat oleh raja sebagai kepala bidang pertanian.
Pada tahun 246 SM Zheng Guo diperintahkan oleh Raja Han untuk pergi ke negara Qin untuk mengusulkan sebuah proyek besar, yaitu membangun sebuah kanal yang akan menghubungkan Sungai Jing dan Sungai Luo. Proyek besar ini diharapkan akan menyibukkan negara Qin sehingga negara Han terbebas dari serangan negara Qin. Pada masa itu, negara Qin sedang memperkuat militer untuk menguasai seluruh daratan Tiongkok.
Dengan mengemban tugas berat dari sang raja, Zheng Guo membawa keluarganya untuk pergi ke negara Qin dan menghadap Qin Shi Huang. Zheng Guo dengan kemampuan teknis yang baik mampu meyakinkan Qin Shi Huang untuk menjalankan proyek besar ini. Kanal mulai dibangun di provinsi Shaanxi, di sebelah utara kota Xián, memanjang dari barat ke timur sepanjang 150 kilometer. Proyek besar ini mengerahkan ratusan ribu tenaga kerja dalam waktu 10 tahun. Namun di tengah jalan, Qin Shi Huang mengetahui rencana di balik proyek tersebut dan memanggil Zheng Guo untuk menghadap.
Zheng Guo dengan tenang menjawab pertanyaan Qin Shi Huang dan menjelaskan bahwa walaupun proyek kanal ini akan memberikan kedamaian bagi kampung halamannya (negara Han) selama beberapa tahun, tetapi rakyat Qin-lah yang akan menikmati hasil karya proyek kanal ini. Qin Shi Huang yang menyadari ketulusan hati Zheng Guo akhirnya memutuskan untuk meneruskan proyek kanal tersebut.
Pada tahun 236 SM kanal besar tersebut selesai dibangun dan diberi nama kanal Zheng Guo. Selanjutnya, selama 2000 tahun lebih kanal ini mengairi ratusan ribu kilometer persegi dataran dan membuat dataran tersebut menjadi terkenal akan kesuburannya. Masyarakat mampu bercocok tanam tanpa takut akan bahaya banjir dan kekeringan.
